"Kalau kita berangkat sekarang kemungkinan tipis untuk mengejar pesawat terakhir" kataku.
"Pesawatnya besok pagi" balasnya.
Aku membiarkannya. Tidak ada pertanyaan apapun. Begitupun dengan Lek Po dan rekan-rekan sesama pedagang. Kami semua sepertinya sudah maklum apa yang telah dilalui si perempuan. Jangan menambah bebannya kecuali kalau dia mau lempar beban.Â
Aku keluar untuk pesan travel jam 22.00. Semoga kami sampai jam 04.00 agar masih ada waktu untuk cuci muka di bandara.
=+=
Untuk yang sedang dalam relasi menggantung, "dighosting" atau yang ragu menggugat, ambillah keputusan untuk memulai hidup baru kedua. Kalian berhak untuk bahagia.
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H