Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Disparitas Elpiji "Menciptakan" Makhluk Ekonomi

12 Januari 2022   11:41 Diperbarui: 15 Januari 2022   08:45 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: agen penjual gas epiji. (Foto: KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi) 

Selalu ingat pesan almarhum Si Mbah, idup itu cuma numpang ngombe. Dinikmati bae. Tahu diri bae. Kurangi keinginan. Nikmati yang ada, yang nggak ada nggak usah dicari.

Elpiji non subsidi naik, kalem saja. Jangan berpikir ruwet. Kalau sudah ruwet bagaimana mau fokus kerja agar produktifitas meningkat, kreatifitas mandek, misuh, jengkel kebutuhan meningkat. Nambah apes kalau ruwet.

Bagi yang tinggal di Metropolitan mbok yo jangan misuh juga. Barangkali pakai kompor induksi bisa menjadi pilihan. Kualitas hidup menjadi lebih meningkat lagi. 

Infonya ongkos memasak menjadi lebih murah lagi. Memang beli kompor induksinya yang mahal, cuma, itu investasi dapur agar hidup lebih baik. Stop! Naikkin dulu listriknya jadi minimal 2.200 VA agar MCB tidak turun.

Akhir paragraf, semoga semua pembaca Kompasiana sehat selalu, tetap tegakkan Prokes. Sebagai makhluk ekonomi, mari terus bergerak ke arah lebih baik. 

Disparitas untuk kebaikan bukan untuk rakus apalagi untuk menimbun dan mencari keuntungan diantara kesusahan orang lain yang butuh harga wajar untuk memasak.

Salam Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun