Pernah mengalami kejadian lucu ketika mengajari anak mengeja dan membaca. Seringkali kejadian itu menggemaskan dan membekas tak terlupakan.Â
Ada semacam target alam bawah sadar dari seorang ayah atau ibu pada anaknya untuk mencapai tahap tertentu dalam membaca. Saat itulah kita bisa abai, bisa sebel, bisa tak sabaran ketika mengajari anak padahal anak mengalami disleksia tertentu.
Bersyukurlah bila pernah mengalaminya hal lucu, sebel dan menggemaskan. Pasalnya itu bisa menjadi bahan candaan yang tak lekang oleh waktu ketika keluarga inti berkumpul. Tentu dengan wanti-wanti agar  candaan ini hanya menjadi rahasia keluarga saja. Tidak boleh keluar dari keluarga inti.
Sulung itu adalah buah hati pontang panting dalam memulai kehidupan. Serba kekurangan baik finansial, waktu dan juga ilmu. Semangat belajar menjadi ayah dan ibulah yang menolong Sulung.
Hidup sekitar 9 bulan setiap pagi di KRL Â Cikini-UI Depok PP. Sumpek, berhimpitan dan aneka ragam warna. Paling senang membeli buku yang dijual pedagang asongan.
Belajarnya di Stasiun Cikini. Belajar mengenal huruf. Belajar mengeja. Boleh kami berdua disebut gelandangan yang berusaha belajar. Cuek dengan lingkungan sekitar. Â
Lapar biasanya beli Soto Mi Bogor masih di stasiun. Belinya cuma seporsi khusus untuk Sulung. Bapaknya hanya menahan keinginan.
Satu waktu kami berdua usai mengantar KKP ke UI Depok diminta untuk mengambil uang di BCA di depan Stasiun Cikini. Iseng saja menunggu antrian meminta Sulung untuk mengeja huruf BCA. Benar semua huruf disebut B-C-A hanya ketika diminta untuk menggabungkan, bukan "BCA" yang keluar tapi "ATM".
Akupun senyum sambil badan terguncang menahan tawa. Sulung tanpa dosa memeluk kakiku. Usai mengambil uang. Kami berdua keluar ruang ATM. Seorang perempuan mendekat dan memberi sulung coklat SQ. Sulung malah bersembunyi di pantatku.
Walau dipaksa untuk menerimanya Sulung tetap tak mau menerimanya. Kujelaskan kalau dia didik untuk tidak menerima pemberian apapun dari orang asing. Setelah alot merayunya untuk menerima coklat dan juga ada persetujuanku. Sulung mengucapkan terima kasih sambil sedikit membungkukkan badan dan kembali sembunyi di pantat.