"Bu KKP, Bu KKP, Bu KKP ada obat penurun panas? Anak saya pagi ini demam. Panasnya tinggi," kata seorang ibu yang merupakan tetangga sambil mengetok-ngetok pintu pagar.
KKP yang sedang membaca koran Kompas di teras, menunggu matahari pagi, terkejut. Padahal di warung banyak dijual obat penurun panas. Sekitar 50 meter dari jalan kampung sudah jalan besar, ada apotik dan AM serta IM yang menjual obat-obatan untuk pertolongan pertama demam sebelum ke dokter.
Anak tetangga  yang berumur sekitar lima tahun itu terlihat memegangi tangan ibunya. Si ibu terlihat agak panik sebaliknya KKP terlihat kalem.
Di pagar sudah terpampang jelas. Tidak menerima tamu selama Pandemi.
"Demamnya baru pagi ini," tanya KKP. Si ibu menjawab, "ia". KKP terlihat memainkan gawainya.
Bude pun dipanggil. Bude terlihat memakai masker. Setelah Pandemi agak menurun dan Bude juga sudah diimunisasi Covid 19 termasuk Pak De yang kini berhenti narik bajaj, Bude sudah kembali bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Bude selama di rumah memakai masker, begitupun kami sekeluarga.
Semua dilakukan untuk kesehatan dan keamanan bersama. Semua dilakukan karena musuh yang dihadapi tidak terlihat, tidak berbau dan hanya bisa dideteksi di laboratorium klinik.
Si ibu terkejut melihat Bude bermasker di rumah. Demikian pula dengan kami. Bude sudah tahu apa yang dilakukan karena sudah lama ikut keluarga kami. Bude memberikan amplop berwarna merah muda.
Tiba-tiba ada mobil lewat di depan rumah dan sambil membuka kaca bertanya, "Bu KKP". Â "Betul," Â jawab KKP.
KKP pun meminta ibu dan anak yang pagi-pagi datang meminta obat penurun panas untuk naik ke mobil.
KKP bilang, "Ibu ke Ancol ya. Dijamin, anak setelah ke Ancol tidak demam lagi. Itu uang cukup untuk masuk ke Ancol, jajan sedikit dan kembali lagi ke rumah".
***
Akupun mesem  sambil membaca abstrak penelitian bisa baca di sini.
***
Ini humor. Tidak untuk kepentingan kesehatan apalagi untuk urusan debat ilmiah. Tidak juga untuk debat politik. Ini untuk agar tersenyum, biar bahagia dan aware dengan lingkungan sekitar. Ke Ancol bukan untuk minum air laut tapi untuk rekreasi biar imunitas naik.
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H