Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Coca Cola, Ronaldo, dan Jerman

20 Juni 2021   19:02 Diperbarui: 20 Juni 2021   19:08 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Critiano Ronaldo (CR 7) dalam jumpa pers Euro 2020 menggeser dua botol Coca Cola. Dunia geger. Saham Coca Cola pun turun dan Coca Cola kehilangan Rp 57 triliun. Fantastis hanya dari menggeser botol sudah membuat Coca Cola rugi.

Semua adalah pilihan. CR 7 memang panutan atau kalau orang bilang influencer. Di Twitter CR 7 memiliki 92 juta pengikut. Di Instagram punya 302 juta pengikut. Di Facebook ada 148 juga pengikut.

Jadi sungguh dahsyat. Apalagi CR 7 memang terkenal dengan menjalankan hidup sehat. Sekali lagi itu pilihan.

Tulisan ini hanya semata-mata hiburan di olah raga. Jika membandingkan Coca Cola dan CR 7 jelas bukan apple to apple. Walaupun demikian tulisan ini boleh dibilang meme untuk melihat betapa jelas dan berpengaruhnya orang-orang yang memiliki pengikut atau fans fanatik.

Tinggal Coca Cola harus merebranding lagi produknya. Padahal Coca Cola dan UEFA sudah lama bekerjasama. Coca Cola juga kalem dalam menanggapi kejadian penggeseran botol dalam jumpa pers. Meme Coca Cola pun cukup banyak di dunia maya akibat botol Coca Cola digeser CR 7.

Jerman dan Portugal itu satu grup. Selain Jerman dan Portugal ada juga Hongaria dan Perancis sebagai pemuncak Grup F dengan nilai 4 (menang satu kali dan seri sekali). Jerman dan Portugal memiliki nilai sama 3 tetapi Jerman unggul selisih gol sehingga menjadi runner up grup.

Pertandingan Jerman dan Portugal memang menegangkan. Jerman sempat tertinggal oleh gol CR 7 tetapi seperti mesin diesel yang tak kenal henti hingga wasit meniup peluit, Jerman terus kreatif menyerang, membuat Portugal keteteran. Dua gol di babak pertama tercipta akibat pemain belakang salah antisipasi sehingga masuk ke gawang sendiri. Gol bunuh diri oleh Ruben Diaz dan Raphael Guerreiro, 2-1 Jerman berbalik unggul.

Babak kedua, Jerman kembali menyerang tak henti dan berhasil menjebol gawang Portugal melalui Kai Havertz. Jerman unggul 3-1 atas Portugal. Jerman menambah gol setelah Robin Gosen kembali menaklukkan kiper Portugal, 4-1. Portugal memperkecil kekalahan melalui gol Diogo Jota skor menjadi 4-2. Jerman hingga akhir pertandingan unggul 4-2 atas Portugal.

Ada otak atik gatuk alias ilmu cocok-cocokan. Apakah dua gol bunuh diri Portugal merupakan "balasan" dua botol Coca Cola yang digeser oleh CR 7?

Jelas dan sudah pasti jelas akan dibantah oleh kaum non otak atik dan non suka meme.  Kedua gol bunuh diri itu adalah usaha untuk menghalau bola agar tidak diterima oleh para penyerang Jerman yang siap menyepak bola umpan. Kalaupun masuk ke gawang sendiri itu namanya usaha menghalau. Mohon kesabarannya Rui Patricio yang kebetulan sedang berjaga di bawah mistar gawang dan memungut bola dua kali dari gol teman sendiri.

Apakah itu kutukan para pemegang saham Coca Cola? Please. Inilah bisnis. Olahraga sendiri adalah bisnis besar kalau dikelola secara profesional. Dalam bola memang ada teknologi, ada latihan, ada usaha dan juga teknik tetapi ada juga duit di sana.

Para pemain sepak bola sepertinya memiliki kuasa yang terlepas dari aturan UEFA mengenai apa-apa yang ada di meja jumpa pers. Dadakan yang tidak terprediksi bukan tahu bulat yang digoreng dadakan dan hangat.

Paul Pogba yang menyingkirkan bir Heineken pun viral. Memang belum ada aturan apakah seorang pemain boleh menyingkirkan atau tidak minuman ataupun materi sponsor di depan meja jumpa pers? Cuma disitulah etik yang pasti debat.

Dan kembali ke otak atik gatuk, satu botol bir Heineken yang disingkirkan Pogba membuat Perancis ditahan imbang 1-1 oleh Hongaria. Perancis sempat tertinggal oleh Hongaria. Balasankah? Entah lah.

Bisa jadi para pendukung CR 7 dan Pogba mendukung, walaupun demikia pro dan kontra atas perilaku menyingkirkan apa yang ada di meja jumpa pers memang perlu diatur jelas. Kejelasan itu sebenarnya suatu keharusan, sama ketika bola sudah melewati garis atau belum.

Ada juga pendukung ketidakjelasan karena ketidakjelasan itu pasti akan melegenda. Gol tangan Tuhan, Maradona misalnya. Keputusan wasit yang kontroversial misalnya, memberi atau menolak pemberian pinalti. Kontroversi itu ibarat bumbu untuk bergosip dengan sesama penggila bola.

Permainan bola adalah seni. Seni perang, seni bertahan, seni menyerang dan seni kreatifitas menggojek bola. Ada keajaiban-keajaiban dari skill yang dipertunjukkan di lapangan hijau.

Mari lupakan Coca Cola dan Heineken. Sepertinya Jerman akan menjadi pemuncak klasemen karena terakhir mereka akan menghadapi Hongaria. Sebaliknya Paul Pogba dan CR 7 melalui kesebelasan Perancis dan Portugal akan bertarung puputan agar tidak digeser dari kancah Euro 2020.

Salam Olah Raga

Salam Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun