Para pemain sepak bola sepertinya memiliki kuasa yang terlepas dari aturan UEFA mengenai apa-apa yang ada di meja jumpa pers. Dadakan yang tidak terprediksi bukan tahu bulat yang digoreng dadakan dan hangat.
Paul Pogba yang menyingkirkan bir Heineken pun viral. Memang belum ada aturan apakah seorang pemain boleh menyingkirkan atau tidak minuman ataupun materi sponsor di depan meja jumpa pers? Cuma disitulah etik yang pasti debat.
Dan kembali ke otak atik gatuk, satu botol bir Heineken yang disingkirkan Pogba membuat Perancis ditahan imbang 1-1 oleh Hongaria. Perancis sempat tertinggal oleh Hongaria. Balasankah? Entah lah.
Bisa jadi para pendukung CR 7 dan Pogba mendukung, walaupun demikia pro dan kontra atas perilaku menyingkirkan apa yang ada di meja jumpa pers memang perlu diatur jelas. Kejelasan itu sebenarnya suatu keharusan, sama ketika bola sudah melewati garis atau belum.
Ada juga pendukung ketidakjelasan karena ketidakjelasan itu pasti akan melegenda. Gol tangan Tuhan, Maradona misalnya. Keputusan wasit yang kontroversial misalnya, memberi atau menolak pemberian pinalti. Kontroversi itu ibarat bumbu untuk bergosip dengan sesama penggila bola.
Permainan bola adalah seni. Seni perang, seni bertahan, seni menyerang dan seni kreatifitas menggojek bola. Ada keajaiban-keajaiban dari skill yang dipertunjukkan di lapangan hijau.
Mari lupakan Coca Cola dan Heineken. Sepertinya Jerman akan menjadi pemuncak klasemen karena terakhir mereka akan menghadapi Hongaria. Sebaliknya Paul Pogba dan CR 7 melalui kesebelasan Perancis dan Portugal akan bertarung puputan agar tidak digeser dari kancah Euro 2020.
Salam Olah Raga
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H