Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saatnya Mengganti Garda Terdepan Melawan Covid 19

30 Maret 2020   05:38 Diperbarui: 30 Maret 2020   05:38 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompasianer palembang

Dalam sebuah pertempuran, pasti ada korban. Turut berduka sedalam-dalamnya. Pertahanan tidak akan sempurna. Pasti ada celahnya. Jangan dikira para prajurit itu tidak menangis ketika ada korban. Mereka menangis dalam hati. Tangisan itu mengoyak jiwa.

Bahkan ada seorang perempuan (bukan untuk kasus Covid 19) tegar ketika memberikan penjelasan pada keluarga pasien, ketika dijemput menangis sesunggukan dalam perjalanan pulang. Perempuan itu menangis dibahu. Dalam doanya jelang subuh, memohon maaf pada Sang Pemberi Kehidupan karena tak bisa menyelamatkan pasiennya. Mendoakan agar orang yang ditinggalkan dan dicintainya dapat tabah dan menjalani hidup lebih baik lagi.

Jadi jangan dikira para prajurit yang bertempur itu tidak punya hati. Mereka sudah bersumpah. Menghadapi kematian itu berat, apalagi kalau itu pasien Covid 19.

Fight Back Covid 19 sekarang adalah dengan menempatkan masyarakat di garda terdepan dalam pertempuran. Bukan lagi menempatkan dokter dan perawat serta penunjang medis dan stake holder rumah sakit sebagai garda terdepan bertempur melawan Covid 19.

Seperti dalam pertempuran, kalau semuanya diserahkan pada RS Rujukan Khusus Covid 19 untuk melawannya maka RS akan ambruk. Bisa bertahan 24 jam saja syukur kalau dibom bardir dengan pasien dalam pengawasan (PDP) dan juga orang dalam pengawasan (ODP) karena kepanikan. Belum lagi dengan pasien positif Covid 19.

Jadi pertempuran dimulai dari masyarakat dulu sebagai pertahanan terdepan alias garda terdepan melawan Covid 19. Caranya dengan mengikuti protokol pencegahan dan juga protokol kalau pernah bertemu, berpapasan, berhadapan langsung dengan orang positif Covid 19. Carilah protokol yang dikeluarkan oleh lembaga resmi Pemerintah.

Mengkarantina diri sendiri dulu selama 14 hari dan kemudian menghubungi layanan kesehatan khusus Covid 19. Jaga kesehatan dan makanan makanan yang sehat bergizi jangan lupa asupan suplemen tambahan. Sistem imun tubuh yang baik akan mengalahkan Covid 19.

Tidak keluar rumah merupakan satu cara yang efektif untuk memutus mata rantai penyebaran. Dengan mencegah orang-orang yang kita cintai dan kasihi keluar rumah maka kemungkinan orang yang kita cintai dan kasihi tertular Covid 19 menjadi sangat kecil dibandingkan kalau keluyuran di luar rumah.

Boleh keluar rumah untuk hal-hal yang penting dan mendesak. Pulangnya harus mengikuti protokol yang juga sudah dikeluarkan oleh lembaga resmi pemerintah.

Dengan menjadi garda terdepan pertempuran ini maka masyarakat sudah menjaga orang-orang yang dicintainya tidak tertular Covid 19. Dengan menjadi garda terdepan maka warga yang mesti dibawa ke RS Rujukan Khusus Covid 19 dipastikan akan berkurang karena sudah menjaga diri terlebih dulu dari Covid 19.

Mereka yang dibawa ke RS adalah yang benar-benar sakit. Jangan panik. Ini mengurangi beban RS Rujukan Khusus Covid dan dokter perawat penunjang medis dan sebagainya akan lebih fokus dalam menangani pasien positif Covid 19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun