Berdasarkan data Globocan (2018) 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker (Sumber). Data itu menunjukkan kalau laki-laki lebih rentan terkena kanker dibandingkan perempuan. Demikian pula dengan daya tahan tubuh, ternyata tubuh perempuan lebih kuat daripada lelaki dalam menghadapi kanker.
Angka kejadian tertinggi di Indonesia, laki -- laki lebih banyak mengidap kanker paru, 19,4 per 100.000 penduduk dan kanker hati, 12,4 per 100.000 penduduk. Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara sebesar 42,1 per 100.000 penduduk, diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk (Sumber).
Kanker payudara dan kanker leher rahim menjadi momok yang menakutkan bagi perempuan. Perempuan yang pernah mengalami terapi hormon untuk mendapatkan anak akan lebih berisiko untuk terkena kanker dibandingkan mereka yang tidak. Demikian pula kalau ada keluarga dekat dari perempuan yang pernah mengalami riwayat kanker payudara maka tingkat kewaspadaan dan deteksi dini harus dilakukan pada keluarga yang lain. Hal yang sama juga untuk kanker leher rahim.
Deteksi dini itu dilakukan dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim. Jadi untuk perempuan yang sudah berumur di atas 40 tahun pemeriksaan harus dilakukan apalagi kalau ada keluarga dekat yang ada riwayat kanker. Sekali lagi mencegah sejak dini akan lebih baik dibandingkan mengobati kanker yang sudah parah alias stadium IV.
Bagi bapak ibu saudara-saudari yang memiliki fasilitas MCU (medical check up) setiap tahun dari perusahaan. Manfaatkanlah fasilitas tersebut. Pemeriksaan itu dapat menjadi indikator atau langkah awal untuk melihat kemungkinan adanya kanker, paru, hati, payudara dan rahim serta penyakit lainnya.
Kembali ke awal tulisan ini, mari dengarkan tubuh kita. Pola buang air besar dan air kecil. Kalau perempuan pola haidnya. Perhatikan berat badan yang turun mendadak tanpa ada upaya diet. Nyeri terus menerus pada satu tempat dan makin intens. Nah itu, tanda-tanda tubuh yang membutuhkan perhatian alias konsultasi dengan dokter dan pemeriksaan laboratorium.
Sekali lagi kalau usia tubuh sudah 40 tahun ke atas harus makin memperhatikan suara tubuh. Â Life begin at forty. Â Benar. Benar untuk aktif mendengarkan suara tubuh.
Coba kalau selama ini asik mencari diskonan belanja  online, coba juga asik mencari diskonan pemeriksaan kesehatan. Sakit itu mahal. Apalagi gaya hidup sekarang, cenderung kurang sehat. Jadi mulai sekarang uber diskonan pemeriksaan kesehatan. Tentunya harus di institusi lembaga kesehatan yang kredibel.
Selamat berburu. Semoga dengan Hari Kanker Sedunia (4 Februari) kita makin mendengarkan suara tubuh.
Salam Kompal