Satu pagi di Kota Sekayu. Kabut tipis melingkupi taman di depan Rumah Dinas Bupati Musi Banyuasin. Udara segar menyeruak rongga dada masuk ke paru-paru.
Ada warga yang jalan kaki. Ada warga yang berlari. Bagi yang sudah berumur dan jarang olah raga rutin, disarankan untuk jalan kaki. Contohnya aku. Hi hi hi.
Bagi sebuah kota, kota kecil seperti Sekayu, taman menjadi tempat interaksi antar warganya. Taman juga dapat menjadi tempat melepas penat sehabis kerja. Taman juga terkadang menjadi tempat untuk mencari dan menyusun inspirasi.
Sebuah kota tanpa taman kota yang indah, bersih dan mudah dijangkau pasti nggak asik. Tak ada foto sebuah taman kota di kota tersebut artinya tak ada ruang terbuka hijau (RTH) publik yang menjadi penanda sebuah kota.
Seorang teman menyarankan pagi hari kalau ingin menikmati taman dengan penuh perasaan. Jangan sore hari karena penuh. Banyak remaja dan orang tua yang membawa anak balitanya untuk menikmati sore. Jadi pagi dengan sedikit kabut dapat mengolah rasa.
Rumputnya memang belum sepenuhnya tumbuh karena memang baru dibangun. Ada juga bangku-bangku taman.
Kotak sampahnya juga bagus banget. Diletakkan di tempat strategis dan jumlahnya lumayan banyak. Kotak sampahnya kekinian banget, dibuat dari kayu dan ada tutupnya. Jadi kalau masuk frame tidak merusak keseluruhan foto.
Bahkan ada yang mengajak makan siang di taman belum bernama ini. Semilir angin menerpa, membuat tubuh memompa energi setelah sepagian menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk.
Sebagai daerah dengan rawa dan dataran rendah yang paling banyak membuah Kabupaten Musi Banyuasin, khususnya Kota Sekayu harus pandai-pandai menata kotanya. Tidak ada gunung apalagi air terjun. Hanya ada rawa dan sungai. Artinya instansi terkait harus unjuk kreatif menciptakan keindahan untuk dinikmati warganya.
Cuma ya, itu. Masih ada beberapa pengunjung taman yang belum memahami pentingnya kebersihan dan keindahan sebuah taman. Mereka sudah menikmati taman, tapi tidak merawat taman dengan membuang sampah pada tempatnya. Padahal kotak sampah ada di depannya.
Semoga pengunjung taman cantik di Kota Sekayu ini bisa dirawat bersama dengan tidak memetik bunga, membuang sampah pada tempatnya dan tidak menginjak rumputnya.
Sebuah taman publik itu tanda kalau kota tersebut keren dan pantas untuk disebut sebagai ibu kota kabupaten. Apalah arti sebuah nama, tetapi nama itu juga tanda, lokasi untuk mengingatkan pada sebuah kenangan. Semoga taman baru ini cepat bernama. Semoga juga ada taman lain lagi yang keren di Kota Sekayu dan juga di ibu kota kecamatan lainnya.
Melalui foto-foto ini kiranya dapat mewakili keindahan taman belum bernama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H