Lampu Merah berhenti! Lampu Kuning Hati-hati. Lampu Hijau berjalan! Barangkali itulah salah satu lagu jadul yang pernah ngetop di taman bermain dan juga taman kanak-kanak zaman dulu.
Kalau menyebrang jalan tengok kanan dan kiri. Berjalan hati-hati! Kalau sudah aman baru menyebrang. Paling baik menyebrang di jembatan penyebrangan yang disediakan.
Kalau berjalan di jalan besar disarankan untuk jalan di trotoar. Jangan berjalan di badan jalan. Bisa ketabrak atau keserempet kendaraan.
Badung anak kelas 1 SD yang super cerdas diajak jalan-jalan oleh bapaknya ke ibu kota provinsi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Badung pun ternganga karena melihat kereta api berjalan di atas jalan. Melihat banyaknya mobil berlalu lalang di jalan. Melihat zebra cross yang selama ini hanya ada di dalam cerita nasehat.
Pulang ke dusun Badung ditanya oleh bapaknya yang menjadi guru belasan tahun di dusun.
"Dung, gimana bermanfaatkan nasehat berlalulintas di jalan, di kota besar di bandingkan di dusun," kata bapak.
Badung pun diam sebentar sambil menikmati pisang goreng di meja besar dari bambu di bawah pohon jambu.
"Banyak yang salah pak, nasehat itu," jawab Badung.
"Kok bisa," lanjut bapak.
"Menyebrang sekarang cukup tengok ke satu arah saja, tak perlu tengok kiri kanan, karena jalannya banyak satu arah".
"Trotoar sekarang banyak dipakai pedagang kaki lima. Jadi jalannya ya nggak nyaman. Padahal fungsi trotoar untuk pejalan kaki bukan dagang".
"Zebra cross, padahal sudah ada garis lurus melintang tak putus di tengah jalan yang semestinya mobil ataupun motor berhenti mendahulukan penyebrang jalan, ini sudah berdiri tiga menitan, tidak ada yang berhenti," terang Badung.
Bapaknya pun terdiam. Tak mau kalah, bapaknya pun berkata "berarti nasehat dulu banyak yang usang. Nanti kita minta perbaiki sama polisi, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Walikota dan DPRD".
Badung pun menjawab, "mereka sudah tahu lama Pak. Tapi aku juga bingung kok nggak diperbaiki-perbaiki. Bapak juga sudah lama tahu kan. Loh, bapak juga kan sudah tahu karena kita pergi bareng. Bapak nggak update".
Sang bapak nggak mau lagi ngomong. Akhirnya memilih mencomot pisang goreng.
Salam Kompal
Salam dari Puncak Bukit Barisan Sumatra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H