Eh, ada orang malah secara reflek mijitin kaki istrinya yang bengkak sepulang kerja ketika sedang hamil. Sampai anak sudah mbrojol dan gede, kalau pulang kerja ataupun capek kerja tuh kaki selonjor dan tangan langsung reflek mijitin kaki yang sudah manggil-manggil minta dipijitin.
Kalau sudah diberi titipan Ilahi, lihatlah mereka kalau lagi tidur. Ingatlah dulu bagaimana dia masih kecil. Ingatlah kenakalan mereka dan tersenyumlah. Ingatlah rayuan mereka agar keinginan mereka tercapai.
Ingatlah hal yang bikin dongkol tetapi lucu dan nggemesin. Bahkan teman perempuanku sering menyatakan perbuatan dimaafkan tetapi akan ditulis di batu nisan. Nah, loh.
Bibir dan lesung pipit tersembunyi teman perempuanku selalu bikin gemes. Dan aku menikmati kalau dia berjalan mengarah kepadaku. So sexy.
Teman perempuanku melihat aku, itu rahasia. Wak wak wak. Bumi dan langit. Hitam dan putih.
Jadi lihatlah istri atau suami dengan perspektif gelas berisi air. Jangan lupa bersyukur dengan istri atau suami sendiri.
Kalau menjomblo ataupun harus berpisah dengan pasangan apa boleh buat. Itu juga pilihan, daripada hidup bersama tetapi selalu dilingkupi kecurigaan, prasangka dan bisa saja menjadi fitnah. Hidup menjadi tak sehat. Marah terus bikin darah tinggi loh.
Semua manusia ingin hidup sehat dan bahagia. Syukurilah perempuan ataupun lelaki yang ada di sampingmu kala tidur malam ataupun bobok siang. Jangan pernah mengharapkan perempuan ataupun lelaki tetangga yang bakal membuat hidup menjadi tak bahagia dan menderita yang pada akhirnya menjadikan hidup tak sehat.
Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatra
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H