Melihat sebuah gelas bening berisi air akan ada dua perspektif. Perspektif pertama, melihat ruang kosong dalam gelas. Perspektif kedua, melihat air yang mengisi dalam gelas. Semua perspektif tersebut benar. Tidak ada yang salah. Itulah kenyataan.
Melihat istri yang sudah menemani bertahun-tahun. Melihat suami yang sudah menemani bertahun-tahun. Pasti akan ada perubahan yang sangat signifikan.Â
Mungkin rambut suami atau istri rontok. Mungkin rambut suami atau istri ubanan. Sering masuk angin. Kulit sudah ada tanda-tanda keriput. Daging sudah tidak kenyal lagi.
Kalau salah dua dari suami atau istri tidak sadar diri maka akan muncul istilah rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Pelakor, Pebinor, TTM, BBS, selingkuh kering (video, telpon, sms, chat) dan lain sebagainya. Semua sebenarnya sama, beralih dari pasangan dengan dalih bermacam-macam.
Kalau mau dicari buruknya banyak. Kalau mau dicari baiknya mungkin sedikit atau sudah tidak ada lagi. Kalau sudah begitu, tinggal air mata hati yang menangis, bukan air mata yang sesungguhnya. Bahaso Pelembangnyo rengko dalem.
Segitunyakah? Entahlah.
Seorang teman yang hobi motret dan selalu mencintai istrinya begitupun sebaliknya lalu saling memandang. Mereka memandangi wajah masing-masing dan melihat kecantikan ataupun kegantengan yang tersisa.
Keduanya tertawa ngakak. Tak mungkin seorang perempuan jatuh cinta pada lelaki kalau tidak ada yang menarik dari si lelaki. Begitupun sebaliknya tidak mungkin seorang lelaki jatuh cinta pada perempuan kalau tidak ada yang menarik dari si perempuan.
Hal yang menarik tidak hanya berwujud tampilan fisik tetapi bisa juga perbuatan. Ketertarikan lelaki dan perempuan terkadang tidak hanya pada bentuk fisik tetapi juga perbuatan.
Perbuatan membuatkan teh. Menyiapkan air hangat untuk mandi ketika pulang malam hari. Sepele tapi bikin perasaan bagaimana gitu?. Memeluk ataupun menenangkan ketika pasangan sedang dalam tekanan pekerjaan.