Rumah dibersihkan, mulai dari debu di pojok ruang tamu hingga ke pojok dapur. Kurang nikmat warnanya tinggal beli cat atau ke toko campur cat untuk beli sesuai dengan selera.
Hordeng pun dibinatu. Kursi kurang sedap tinggal googling, pilih dan bayar. Datang  dah  tuh barang. Tinggal disusun sesuai selera.
Berpuasa sudah. Entah kalau akhirnya hanya mendapat lapar dan haus saja. Atau sampai tidak puasa. Toh, hanya Tuhan yang Maha Tahu yang tahu. Manusia tidak ada yang tahu kalau tak diberitahu kalau diri tidak puasa.
Lalu, apa yang harus baru menjelang berakhirnya Ramadhan? Baju baru. Mobil baru. Smartphone baru atau apa?
Pikiranmu bagaimana, sudah barukah?
Seorang teman bahkan sudah membayarkan THR kepada asisten rumah tangganya, ojek yang mengantar-jemput anak-anaknya, penjaga malam di kampung dan petugas pengumpul sampah yang setiap pagi mengumpuli sampah rumah tangga. Semuanya dibayar satu bulan gaji. Khusus asisten rumah tangga juga ditambahi ongkos kereta api pulang pergi ke Jawa.
Seorang Onjol duduk dengan mata kosong di depan Pos RW. Usut punya usut ternyata dia hari ini menerima 4 order makanan. Senang bukan kepalang. Apa daya ternyata tempat beli makanannya ada yang sudah tutup libur lebaran. Ada juga, tadi pagi ternyata setelah sampai ke lokasi, bukanya jam tiga sore.
Oh, ia ya. Semestinya ada  update,  toko mana saja yang tutup libur lebaran ataupun toko mana yang buka ketika Ramadhan, pukul berapa buka dan tutupnya.  Ahhhh.  Onjol itupun akhirnya terhibur dengan pernyataan, sabarlah. "Mungkin hari ini rezekinya hanya segitu. Tugas kita adalah mencari, menguber rezeki dengan benar dan halal".
Semoga bisnis revolusi 4.0 ini semakin baik dari waktu ke waktu dan menjadi salah satu alternatif pekerjaan. Pelaku di lapangan pun semoga semakin baik perilakunya.
Bagi diri ini yang hidup berlumur dosa. Cuma satu pengharapan agar pelajaran diri menahan diri dan berbuat baik, baik mulut, hati, tangan, dan kaki serta pikiran agar dapat terus dan terus serta terus hingga ketemu Ramadhan di depannya.
Masak rumah dibersihkan dan diperindah tetapi diri tidak dibersihkan dan diperindah. Dengan pembersihan diri diharapkan Ruh Ilahiah ketika ruh itu pertama kali ditiupkan dalam proses penciptaan muncul.
Ruh Ilahiah yang muncul. Bukan hati atapun pikiran yang nakal. Ruh Ilahiah yang murni mengajak diri untuk tetap hidup sesuai dengan amanat diri tinggal di dunia.
Ruh baru yang baru keluar dari cangkang munafik, keji, mungkar. Ruh baru yang keluar dari cangkang iri dan dengki. Ruh baru yang sadar kalau setiap perbuatan sebesar biji sawi pun dipastikan akan dipertimbangkan oleh Sang Pemberi Hidup.
Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1440 H. Mohon Maaf Lahir Batin
Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatra
Salam Kompal