Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Percaya Lagi Lagu Cinta

6 Desember 2018   08:37 Diperbarui: 6 Desember 2018   10:16 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian Kaset Lagu Cinta Dulu I Foto: OtnasusidE

Hidup di Bukit Barisan Sumatra itu nikmat. Keluar rumah jalan sedikit maka kita akan melihat hamparan sawah yang baru ditanam. Ada bukit yang tertutup awan. Ada halimun. Sebuah pemandangan yang menakjubkan. Nikmat mata dan rasa.

Inilah yang membuatku betah untuk berlama-lama di Bukit Barisan Sumatra. Mensyukurinya. Tubuhku seperti ringan melayang terbang.

Tubuh yang sudah termakan usia pun disadari oleh diri dan oleh pasangan hidup.  Loh  ia  toh, walau dulu ada orang yang bilang life begin at forty, sekarang pun sudah dimajukan lagi menjadi life begin at fifty. Apa pasal karena kemampuan teknologi kesehatan dan juga gaya hidup sehat meningkatkan kebugaran manusianya yang pada akhirnya meningkatkan masa hidup manusia.

Jadi bukan karena fifty shades of grey 1 dan 2 ya. Itu film yang bikin geger dunia kehidupan relasi rekreasi lelaki dan perempuan.

Bisa saja diri membolak-balik menyangkal umur. Boleh misalnya sekarang menolak umur 40 dengan mengaku berumur 18 tahun ditambahi dengan 22 tahun pengalaman hidup yang menyenangkan. Itu kutipan-kutipan yang bisa memberi semangat dan juga senyuman.

Umur tak bisa dilawan. Umur akan memakanmu.

Ibarat pisau yang dipakai terus menerus maka pisau itu walau hanya untuk memotong tomat ataupun membelah jengkol ataupun petai pasti akan tergerus ketajamannya. Pisau akan diasah dengan batu pengasah agar tajam. Kalau dipakai lagi maka siklus itu akan kembali berulang. Tubuh pisaupun akan habis perlahan.

Lalu bagaimana dengan urusan cinta? Sudahlah, itu yang sebenarnya bikin sakit pasangan suami istri. Percayalah.

Waktu belum punya anak yang ditanya kabar tentu pasangan. Kalau suami tanya kabar istri. Begitu sebaliknya. Kalau sudah punya anak maka yang ditanya adalah kabar anak terlebih dulu, baru kabar istri ataupun suami. Boleh percaya boleh tidak. Hal yang sama juga pada oleh-oleh, anak menjadi prioritas, ada duit sisa baru istri atau suami. Coba direnungkan bagi yang sudah kawin, apakah pernah demikian?

Walau begitu, ada jurus pamungkas untuk kaum lelaki? Tanyalah kondisi anak melalui istri. Segala macam tentang perilaku anak dan kesehariannya. Setelah itu bilanglah, "aku sayang kamu. Terima kasih sudah mengurus, mendidik anak. Kamu itu satu paket dengan anak. Kalau kamu sehat maka anak-anak juga sehat".

Dijamin istri merasa dihargai. Nggak juga ternyata karena syarat dan kelakuan berlaku. Semua tergantung pada situasi dan kondisi.

Walau yang menggendong anak ataupun yang mengasuh anak adalah asisten rumah tangga ataupun pengasuh bayi tetap tanyalah pada istri mengenai kondisi anak. Jangan sekali-kali bertanya mengenai anak pada asisten rumah tangga atau pengasuh bayi. Bahaya. Sekali lagi bahaya. Istri bisa marah besar.

Kalau dalam satu pembicaraan, istri mengungkapkan menstruasinya maju terus, dengarkanlah dan tanggapilah dengan antusias. Apalagi kalau dalam satu kesempatan bercinta ternyata terjadi pelambatan pelumasan dari biasanya, jangan mengeluh. Lihat diri dong apa masih proper dan fit. Bisa jadi diri lelaki ini masih  proper tetapi tidak fit seperti dulu. Wik wik wik.

Kalau istri sudah bilang, "tak percaya lagi lagu cinta".

Padahal dulu di mobil dinasnya bertumpuk kaset lagu cinta dari berbagai genre. Mulai dari lagu Inggris sampai lagu Melayu plus Indonesia.

Kalau istri sudah bilang, "semua yang dulu luar biasa akan menjadi biasa saja pada akhirnya".

Please.  Jangan marah apalagi ngambek! Apalagi kalau diri sedang mendengarkan lagu "karna su sayang".

Nikmatilah hidup. Perpanjanglah waktu berdua.

Cintailah istri ataupun suami yang telah bertahun bersama dalam suka dan duka. Cintailah dia apa adanya kini. Jangan pernah menoleh ke belakang karena dulu masih sama-sama kenyal. Jangan ngoplas. Lucu nanti jadinya.

Aku belajar dari keindahan Bukit Barisan Sumatra dalam memandang perempuan cantik yang telah memberikan tiga mata. Keindahan itu berliku dan jangan pernah melihat dari satu sudut pandang. Bersyukur dan tersenyumlah. Maka diri ini akan terus melihat keindahan, walau dia sudah tak percaya lagi lagu cinta.

Salam Cinta dari Bukit Barisan Sumatra

Senyum

Salam Kompal

(Dok. Kompal)
(Dok. Kompal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun