Betul kata makhluk tak kasat mata di samping kanan si lelaki, perempuan itu punya segalanya. "Buku agama. Buku pengetahuan. Buku tentang moral. Diberi waktu. Tapi dia tak pernah menggunakan akal dan pikirannya. Bukan Tuhan yang menutup hatinya tapi dirinya sendiri. Dirinya selalu menyalahkan orang lain. Padahal mereka nanti dimintai tanggung jawab sendiri-sendiri. Bisa-bisa nanti mereka menyalahkan Tuhan karena mereka berselingkuh".
Makhluk tak kasat mata di samping kiri lelaki pun tertawa terbahak. "Nanti perempuan dan lelaki itu  menyalahkan setan. Padahal itu mau mereka sendiri untuk berasyik masyuk. Kalau nggak mau kan nggak jadi.  Kalau sudah jadi, asyik.  Nggak bisa lepas.  Kalau mereka menyalahkan setan. Setan sendirian dong yang masuk neraka".
Si lelaki yang duduk di depan si perempuan itu lalu berdiri dan membayar makanan dan minuman.
Si lelaki bergumam, "tenang masih ada aku yang akan masuk neraka". Dua makhluk tak kasat mata itupun mengikuti si lelaki yang menjaminkan dirinya masuk neraka.
Simpang Empat Dago ditinggalkan dengan senyum. Masih banyak perjalanan asyik masyuk lainnya yang belum dijelajahi. Gadis belia menjajakan mawar ditengah rintik hujan jelang dini hari. Kaca jendela mobil dibuka, 4 ikat mawar segar dibeli dan dilemparkan ke belakang kursi.
Salam Kompal