Bekerja di bidang medis memakai prinsip art and science, seni dan ilmu.  Itulah mengapa butuh waktu bertahun-tahun pendidikan supaya seseorang bisa menjadi dokter yang mampu memadukan seni dan ilmu.  Lebih baik bertanya daripada sesat di jalan.  Selain itu ada unsur tanggung jawab moral.  Setiap nyawa adalah berharga.  Setiap nyawa itu adalah anak seseorang, ibu atau ayah seseorang,  suami atau istri seseorang, teman atau kekasih seseorang.
Kalau temanku yang wartawan ketika kami sering menyusuri jalanan Lintas Sumatra mengatakan, "jangan ajukan pertanyaan hampa. Biar nara sumbernya nggak  bengong  dan menilai kamu itu titik titik.... Kalau mengajukan pertanyaan hampa sama redaktur bakal disebut dengan titik titik ... dan disuruh belajar lagi," kata teman.
Kalau mengajukan pertanyaan sama istri yang terkena cipratan minyak gara-gara goreng telor ceplok, jangan dibilang "sakit nggak, sayang?".
Itu pertanyaan hampa. Â Dan bakal runyam.
Yang jelas yang nulis ini bukan tenaga kesehatan atau tenaga asuransi apalagi dokter. Lalu kenapa penulis menulis ini, ya supaya kita semua  selalu belajar. Tinggal tanya mbah google, kemudian mau belajar atau tidak dengan ahlinya.
Ahlinya ya bukan mbah google tetapi tuh dokter yang sudah sekolah bertahun-tahun. Dokter yang mempertahankan kompetensinya dengan mengikuti  seminar, simposium, pertemuan ilmiah tahunan dan juga pelatihan agar ilmunya terbarui.
Walah, Â ternyata tenaga asuransi itu juga ada pendidikannya dan sertifikasinya loh. Nah!
Kalau kita menyerahkan pekerjaan bukan pada ahlinya... he he he ... pasti kurang baik hasilnya.
Itu saja.
Salam Sehat
Salam Kompal