Jadi kalau elit politik negeri ini tidak mencium jengkol dan petai yang bau dan yang harganya selangit mengalahkan telur, daging ayam dan daging sapi, lebih baik rakyat jelata diam-diam saja.
Mari kita rakyat jelata berkebun jengkol dan petai karena nilai jualnya yang tinggi di dalam negeri. Informasinya harga jual jengkol dan petai juga tinggi di luar negeri karena menjadi bahan kosmetik dan ekstrak obat. So ayo penuhi kebutuhan dalam negeri lalu diekspor.
Salam makanan bau.
Eits. Sebelum makan. Makan jengkol dan petai itu tidak boleh berlebihan loh. He he he. Mau jengkolan. Mau kamar mandi harum semerbak. Wak wak wak.
Salam Kompal
![logo-terbaru-kompal-2018-5ba90620aeebe10b9618be5f.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/24/logo-terbaru-kompal-2018-5ba90620aeebe10b9618be5f.jpg?t=o&v=555)
(1) idntimes.com
(2) insomniaku.co
(3) travel.kompas.com
(4) www.ncbi.nlm.nih.gov
(5) pubchem.ncbi.nlm.nih.gov
(6) informasitips.com
(7) ncbi.nlm.nih.gov
(8) finance.detik.com
(9) megapolitan.kompas.com
(10) nasional.kompas.com
(11) news.detik.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI