Ada perasaan nyaman, ketenangan ketika melihat ikan itu berlengganlenggok. Cinta ke alam dan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta membuat diri menjadi kecil dan bahagia.
Berjalan kaki sekitar 10 meter kita akan menemukan sumber air kolam ikan dan juga air terjun buatan Green Paradise di bawah. Air terjun alami itu setinggi empat meter yang turun ke bebatuan dan kemudian dibagi dua, mengalir ke kolam dan aliran air. Bebatuan cadas dan tanaman air itu menjadi filter air sehingga air yang mengalir ke kolam menjadi sangat jernih.
Ketika aku menarik nafas dalam-dalam, menahannya dan kemudian menghembuskannya berlahan-lahan, suasana tubuh pun menjadi  plong. Suara gemiricik air dari air terjun , menjadi musik yang indah. Air yang jatuh menimbulkan suara berirama sesuai dengan tingkat kederasan sumber air.
Green Paradise terbagi menjadi tiga bagian, pertama air terjun buatan di bawah. Kedua kolam ikan yang jernih dan indah. Dan ketiga, ketika kita naik sedikit lagi kita akan menemukan air terjun alami yang menjadi sumber air kolam dan juga air terjuan buatan.
Ingin rasanya berlama-lama di Green Paradise tetapi karena malamnya kami ada pertemuan maka kami pun pulang ketika mentari mulai meredup, apalagi aku yang sedang dikejar oleh tenggat tulisan.Â
Pengunjung yang datang silih berganti memang menjadi bukti kalau Green Paradise menjadi oase bagi mereka yang lelah atau suntuk dengan pekerjaan. Dengan sedikit mengubah suasana dan menyatu dengan alam maka otak dan pikiran pun seperti terkena  charging  untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H