Ketika Jokowi keluar dari istana. Tamu dan undangan VVIP pun sudah berdatangan mengarah ke Stadion Gelora Bung Karno. Semua persimpangan dan juga semua sudut jalan pun sudah dipetakan oleh Tim Bravo. Tim Bravo pun langsung memberikan sinyal kepada Tim Alpha kalau semuanya sudah terkendali dan bersih serta aman. Demikian pula dengan Tim Charlie yang berada di lokasi GBK sudah menyatakan siap.
Jokowi pun menuju mobil dengan pengawalan. Namanya rencana, Tim Alpha jelas selalu dan selalu dan selalu waspada serta memiliki berbagai alternatif pengamanan dan penghantaran yang mumpuni.
Dalam perjalanan ternyata antusiasme warga bagaikan air bah keluar dari berbagai lorong, gang dan juga jalan-jalan yang tak terduga. Akhirnya jalanan pun menjadi macet total tak terbendung. Semua ingin ke GBK menonton pembukaan Asian Games 2018.
Sebuah penantian panjang setelah menunggu lebih dari setengah abad. Pertama kali Indonesia melaksanakan Asian Games tahun 1962. Jadi wajar kalau sekarang seluruh rakyat ingin menjadi bagian dari Olimpiade Asia ini. Sebuah atraksi pembukaan yang semuanya masih penuh misteri.
Tim Charlie pun sudah menginformasikan kalau seluruh tamu VVIP sudah memasuki ring 1. Tim Alpha pun tak mungkin lagi menarik Jokowi dengan menggunakan helikopter. Riskan. Keselamatan Jokowi dan keamanan masyarakat yang sudah terkunci di jalanan pun menjadi pertimbangan yang paling tinggi di atas segala-segalanya.
Tim Alpha pun mengontak seluruh anggotanya yang berada di sel-sel sekitaran jalanan yang terkunci dan kemudian membuka jalan untuk ke Stadion GBK. Seluruh tim pun lalu menginformasi siap melakukan pengamanan di sejumlah titik alternatif.
Jokowi didalam pun langsung keluar. Berdoa dan mengambil diskresi. Seperti layaknya Harrison Ford yang berjuang untuk mengambil alih kendali  Air  Force  One,  sebuah harga diri kebangsaan.
Satu motor pengawal disiapkan untuk dipakai Jokowi. Jokowi yakin dapat menggunakanya karena sebelumnya pernah melakukan touring dengan motor, bahkan sampai dikejar oleh warga yang bertelanjang dada karena histeris melihat sang presiden keluar dari pakem yang kaku.
Seluruh pengawal yang waspada dan siap mati dalam menjalankan tugas mengajukan diri untuk melakukan pengawalan. Walau demikian akhirnya dipilih dua pengawal terbaik yang trengginas dan cakap.
Kondisipun menjadi genting karena waktu terus berjalan. Tamu VVIP sudah hampir seluruhnya datang. Â Siaran langsung yang dilakukan dan dipantau oleh seluruh negara di Asia menjadi pertaruhan harga diri bangsa.
Apa kata dunia kalau sang presiden telat apalagi sampai tidak bisa hadir di Stadion Gelora Bung Karno.