Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pilih Ganteng, Cantik atau Seksi?

8 Juli 2018   08:59 Diperbarui: 10 Juli 2018   23:46 2643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu ganteng. Kamu cantik. Dua kata cantik dan ganteng itu, lebih mudah untuk diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan kata seksi.   

Ganteng merupakan tampilan fisik yang sudah terstandarisasi menurut umum. Christiano Ronaldo, David Beckham, Iqbaal Ramadhan  and  the  gank  Dilan 1990. Silahkan deh  lihat. Tubuhnya bagus mulai dari kulit, muka enak dilihat, rambutnya juga keren.

Cantik, juga terstandar. Aku nggak mau kasih contoh tetapi silahkan saja lihat di lingkungan. Ada  yang bilang Meriam Bellina, ada juga Neno Warisman, ada juga yang bilang Raisa dan Via Vallen. Nah, sudah terstandar kan. Lalu bagaimana dengan Chelsea Islan? Silahkan dijawab sendiri.

Sandra Bullock. Nah, ini  Oceans  Eight  (2018) dan  Miss  Congeniality.  Aku tersentuh di  The  Blind  Side  dan menjadi film favoritku. Bagaimana seorang ibu didukung suaminya, mengurusi seorang anak khusus, mengangkatnya menjadi keluarga, mengajarinya arti sebuah keluarga, memberinya harapan dan menceritakan mengenai harga diri dan masa depan untuk diri dan keluarga.

Lalu yang diluar dari standar itu apakah dibilang tidak ganteng atau tidak cantik. Itu memunculkan perdebatan yang akan menghabiskan es kacang dan  pempek   cuko   dak  becuko  sepiring  besak  la  abis   pun pasti belum  kelar  memperdebatkannya.

La ia  toh.  Nggak mungkin si Agus, nggak bilang cantik pada Bik Cik dulu. Begitupun dengan Mang Due  dak  mungkin  dak  bilang cantik dengan sang pujaan hati, sebelum atau setelah ketemu M atau N. Semua memiliki preferensi yang ada pada gen ataupun pada nilai lingkungan sosial.

Semua memiliki prosesnya untuk bilang cantik dan ganteng. Bahkan para pengagum gelap atau boleh juga pacar gelap, kekasih gelap juga memiliki preferensi tersendiri. Ada yang naksir dari SD, SMP atau SMA tapi gagal. Setelah sama-sama tua punya anak istri, anak suami akhirnya memadu kasih alias memadu kasih yang tak sampai dulu, selingkuh maksudnya. Ha ha ha.

Gampang  kan  bilang ganteng dan cantik. Ganteng dan dan cantik memiliki ukuran yang jelas. Lalu bagaimana dengan seksi? Kata seksi ini yang agak abstrak.

Agak susah mencari definisi  sexy  karena  sexy  atau seksi itu menurut  Kamus Oxford,  sexually  attractive yang kalau diterjemahkan menjadi daya tarik seksual.

Definisi seksi yang agak lebih luas lagi diberikan oleh Kamus Urban,  someone  or  something  which  is  sexually  attractive,  causes  a  stirring  of  sexual  feelings  and/or  thoughts  in  others,  is  arousing.  People  can  be  described  as  sexy  due  to  their  physical  appearance,  behaviour,  personality  and  other  stuff.

"Rajin masak,  masakke  bini  masakke  ibunya," itu seksi kata Umek.

"Seksi itu kalau sorot matanya sekali pandang mampu membuatku jengah," kata Lusi.

"Kamu seksi ketika berdiri tegap. Berkeringat dan yakin penuh percaya diri ketika berjalan dan bekerja," kata Seva.

Ada begitu banyak definisi seksi. Silahkan lihat di tautan ini kalau ingin melihat definisi keseksian seorang lelaki dari sudut pandang perempuan. Bagaimana dengan definisi seksinya perempuan menurut lelaki?  Ah,  Oh.  She  hot! 

Apa yang dapat ditarik dari pernyataan mengenai keseksian adalah seksi muncul setelah adanya interaksi dengan orang lain. Keseksian seseorang dengan orang lain itu berbeda satu sama lain. Tergantung dengan sudut pandang dan pengalaman serta nilai-nilai yang dianut dalam relasi sosial seksualitas seseorang.

Tertarik dengan lawan jenis itu normal. Kalau sudah punya pacar atau sudah menikah tertarik dengan lawan jenis lain normalkah? Jawabannya adalah perdebatan.

Kejujuran satu pihak dan kebernerimaan pihak lain menjadi satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Seorang mama muda pernah mengikuti seseorang yang mirip suaminya di bandara. Berambut kerinting, panjang dan hitam setelah beberapa langkah akhirnya sadar kalau itu bukan suaminya.

Apakah si suami cemburu? Bisa ya, bisa juga sedih dan tersenyum. Apa pasal, tak lain dan tak bukan karena si suami yang dirindukan si mama muda, lama tak pulang-pulang.  Tepok  jidat.

Lalu, ketika aku dan teman-teman di Plaza Benteng Kuto Besak dan aku melihat seorang perempuan tinggi putih, berpundak lebar dan berbaju polo warna biru dengan lengan digulung dan aku terperangah. Salahkah aku? Bisa jadi ya aku salah, bisa jadi ya aku sedih dan tersenyum.

Salah karena aku tak jaga mataku. Tapi aku juga tidak melototi atau  memasatinya  terus menerus. Aku sadar dan aku cuma menikmatinya sekilas. Satu hal yang  kuyakin istriku pasti tak cemburu, karena setelah kukatakan padanya ... maka dia pun ngakak.

Ganteng dan cantik relatif. Jika ganteng dan cantik sudah terstandarisasi maka pasti banyak yang jadi  jomblowan  dan  jomblowati.  Luculah dunia ini. Lalu bagaimana dengan kelangsungan spesies manusia, kalau tidak beranakpinak.

Bagiku seksi lebih menarik daripada ganteng dan cantik. Bagi lelaki, suami yang kurang ganteng sekarang bisa dibuat ganteng. Demikian pula, bagi perempuan, istri yang kurang cantik sekarang bisa dibuat cantik. Semuanya asal ada duitnya. Jadi sudah tahu kan kenapa aku memilih seksi daripada ganteng dan cantik? Aku nggak ada duit. Wak  wak  wak.

Operasi plastik. Sedot lemak. Memancungkan hidung. Bertanam rambut. Memutihkan kulit. Membentuk tubuh dengan pelatih pribadi. Semua itu bisa dilakukan asal ada duit.

Jadilah nanti kepanjangan tulisannya. Tulisan ini hanya untuk hiburan semata. Tulisan ini hanya untuk membuat pembaca tersenyum. Kalau sudah tersenyum aku bersyukur karena itu bisa membuat orang bahagia atau  ganteng atau cantik atau seksi. Apalagi kalau senyumnya memunculkan lesung pipit terpendam.

Salam dari Bukit Barisan Sumatra

Kompal Kompasiana
Kompal Kompasiana
Salam Kompal

Referensi: 1  2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun