APP Sinar Mas melalui Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) memberdayakan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan. Berbagai solusi untuk meningkatkan kesejahtraan dilakukan agar masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan membakar lahan.
Kita fokus dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar di sekitar kawasan konsesi melalui kegiatan berbasis kehutanan dan pertanian terpadu. Masyarakat diajak untuk bercocok tanam dan berternak dengan memanfaatkan lahan tanpa membakar lahan milik mereka," kata Zulhadi Azis, Head of Social and Security Sinar Mas Forestry Region Palembang.
Sampai April 2018 program DMPA di Sumatra Selatan sudah dialokasikan dana Rp4,39 miliar yang diimplementasikan di 28 desa dengan total 1.996 KK penerima manfaat program. Penyalurannya melalui koperasi yang dibentuk oleh masyarakat sendiri.
Tidak mudah memang untuk mengubah pola pikir dan budaya masyarakat yang sudah tertanam bertahun-tahun. Butuh waktu dan juga contoh.
 "Silahkan penerima manfaat untuk berbicara apa adanya, tidak perlu ditutupi. Justru dengan adanya kekurangberhasilan penerima manfaat kita carikan jalan keluarnya secara bersama-sama agar akhirnya bisa berhasil seperti penerima manfaat lainnya," kata Zulhadi.
Seorang petani yang menerima manfaat DMPA mengakui kalau dirinya kurang tekun dalam memelihara kambing. "Terus terang terkejut aku. Memelihara kambing di daerah pasang surut. Kami tahunya kambing itu dilepaskan untuk mencari makan. Ini kambing di kandang dan kita yang cari makan. Aku gagal tetapi teman aku berhasil," kata Jono.
Penerima manfaat ada yang berusaha bertanam padi, berkebun jagung, berkebun jeruk, pengolahan hasil laut. Semua berbicara apa adanya dan penuh canda dan tawa. Bahkan mereka ada yang polos menyampaikan kalau badan hokum koperasi mereka belum selesai dan sekarang sedang dalam pengurusan.
"Alhamdulillah terbantu dan bermanfaat karena memang ikannya banyak. Ke Palembang sudah masuk tapi tidak banyak karena jauh. Untuk masok ke pabrik sini (APP Sinar Mas) saja masih kurang. Kami sekarang sedang mengurus perizinan pendaftaran industri rumah tangga. Jadi kita bisa masuk ke mana-mana nantinya," kata Masra.
Satu Kompasianer, Mang Due yang dari awal tertarik dengan bandeng presto langsung memborongnya begitu usai dialog sehingga wartawan media cetak dan elektronik pun kehabisan.
Pendekatan pemberdayaan masyarakat lokal memang membutuhkan waktu, kerja keras dan daya tahan. Apabila pendekatan ini berhasil maka APP Sinar Mas akan menjadi model pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat di lahan rawa hingga ke masyarakat pesisir untuk tidak membuka lahan dengan membakar.