Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Buat Tuhan Cemburu

14 Januari 2018   13:17 Diperbarui: 14 Januari 2018   13:19 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo I Craig Whitehead on Unsplash

Bumbu yang dibeli oleh Kayla dimasukkan Kevin terakhir kali. Ditabur-tabur di nasi yang ada di kuali dan diaduk-aduk. Dan dia pun menyediakan nasi goreng untuk makan siang kami dengan cantik. Nasi goreng selada air timun dan wortel ditatanya di atas piring.

Sebelum makan kami berdoa bersama, bersyukur atas semua nikmat yang telah kami terima hari ini. Kevin pun mengunggah foto nasi goreng dan swafoto ke WA ibunya.

Ibunya pun langsung membalas dengan video call mengucapkan selamat makan dan meminta berbicara padaku.

"Aku cemburu. Aku akan buatkan pempek kapal selam nanti," katanya.

Anak-anak pun langsung menyambutnya dengan tepuk tangan dan teriak horee. "Love u ibu," kata mereka serempak.

Istriku sampai di rumah sebelum jam enam sore. Dia sengaja memilih pulang cepat dengan alasan anak-anak membutuhkannya. Padahal menurut jadwal acara reuni akan berakhir pukul enam sore.

Malamnya di teras istriku kembali menyandarkan kepalanya di lenganku.

"Semoga kau sudah mengerti mengenai pernyataan Jangan Buat Tuhan Cemburu".

Aku tersentak. Aku Cuma bisa tersenyum dan membelai rambutnya dan akhirnya kepala itupun rebah di pahaku.

Aku berusaha keras untuk menyambungkan potongan-potongan kejadian kemarin dan hari ini tetapi masih belum mendapat gambaran. Apakah karena aku lelaki atau aku memang belum mencapai apa yang telah istriku capai? Entahlah, semoga waktu akan menjawabnya.

logo-kompal-baru-5a5af3cdcbe5230a7e67e312.jpg
logo-kompal-baru-5a5af3cdcbe5230a7e67e312.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun