"Pemimpin itu mendatangi atasannya untuk menggambarkan dan menjelaskan apa yang sudah dilakukannya bersama masyarakatnya dan kini tinggal atasannya dengan kuasanya sebagai kewajibannya untuk masyarakatnya yang diujung paling bawah yang memilihnya dulu," tambah pencari muko.
"Kok banyak  nya nya nya,"  kata Kakak Senior.
Nyambungkah," kata pencari muko.
Tak ada jawaban. Pencari  muko pun kembali menikmati ubi rebus yang empuk dan gurih itu dengan  merem melek. Semua pun lalu mencomoti ubi rebus yang terhidang dan mencocolnya dengan gula merah.
Kami pun  balek ke kota, menikmati hawa pegunungan dan juga omong kosong makan siang tadi. Jalan pun mulai berkelok. Mobil meliuk di Puncak Punggung Bukit Barisan Sumatra. Kepala kami penuh dengan angan dan harapan di tahun politik 2018, agar kami dapat pemimpin yang berani  belago untuk membangun jalan dan mengaliri listrik dusun kami.
Lets  check  it  dot jalan dan hasil bumi di Puncak Punggung Bukit Barisan Sumatra
**) legi kentel, kental manis
***) belago: berkelahi dalam konteks ini bukan fisik tapi berjuang sampai tujuan tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H