Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen ǀ Sepatuku Tersambar Boikot

23 Desember 2017   15:05 Diperbarui: 24 Desember 2017   23:38 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Butuh berapa sepatu untuk kerja?".

"Satu".

"Nah sudah".

"Terus boikotnya apa?".

"Kreatif donk.  Kan  itu sepatu baru sekali dijahit. Kau jahit lagi. Jahit lagi. Jahit lagi. Untuk boikot itu butuh pengorbanan dan kerja keras untuk menggantikannya. Bukan asal ngomong. Nulis boikot di FB, WA dan IG. Lucu  deh.  Berenti pake FB, WA dan IG serta Twitter baru jempol tiga. Ada yang sudah diakuisisi lagi. Coba cek ?".

"Hayo sekarang  pake  Oorth.  Jangan ngomong  bae!".

"He he he, masih ada lagi tuh layanan  online  palu  gada  cek investornya".

"Bu, kok aku jadi kena samber ini".

"Mau tahu. Anakmu tadi pulang sekolah dengan sepatu futsalnya yang robek dan sepatu sekolahnya juga sudah lama robek, itu merek Nike. Tahu  kan. Nah, anakmu dengan enteng bilang. Bu ada diskon akhir tahun beliin sepatu ya. Aku  kan  sudah kerja keras mempertahankan juara kelas".

"Satu hal kelemahanmu adalah kau selalu memakai barang  branded  untuk beberapa barang kebutuhanmu.  Bye.  Aku urusi anakmu dulu  ya.  Kamu dihatiku sudah nomor dua sayangku".

"Kejam," lontarku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun