Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Foto Aku!"

27 Oktober 2017   19:07 Diperbarui: 28 Oktober 2017   23:29 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja itu menyemburatkan warna jingga. Cuaca cerah. Dari jendela pesawat terlihat warna kesukaanku itu menembus awan. "Cantik!" gumamku.

Itulah mengapa aku selalu mengambil jadwal terbang pagi dan ataupun sore. Aku selalu berdoa dan berharap aku bertemu dengan semburat jingga jika aku terbang.

***

Belasan tahun aku tak kembali ke Yogyakarta. Sebuah kota yang penuh kenangan di zaman pelatihan penelitian. Sebuah kota yang membuatku betah berlama-lama menikmati suasananya. Akupun lebih memilih untuk berjalan kaki di Bulak Sumur dan Malioboro atau di Colombo dan Gejayan sambil menikmati Merapi di kejauhan.

***

Perempuan bertubuh langsing itupun gemulai menari di Malioboro. Kelentikan tangannya. Langkahnya yang lembut seakan tak menjejak bumi.

***

Perempuan yang sedang menunjukkan kebolehannya itulah yang mengundangku. "Foto aku!" pintanya. "Tak bisa," jawabku.  "Aku sedang tidak ada duit untuk sekedar membeli tiket dari Atung Bungsu ke Halim Perdana Kusuma".

"Aku kirim tiketnya. Aku kirim duit untukmu," ujarnya. Akupun terdiam sesaat.  "Kirimlah nomor rekeningmu," perintahnya. Kurang dari satu jam semuanya beres, ringkasan tiket sudah diterima dan juga duit untuk jalan.

Di Halim jelang malam, perempuan itu sudah menunggu. Tubuhnya masih seperti belasan tahun lalu. Padahal umurnya kuyakini sudah mendekati atau melewati 40. "Makan Bakso A Fung dulu. Kau pasti belum makan atau kau mau makan yang lain. Kalau kau mau bubur ayam Kali Pasir pasti sudah tutup," jelasnya sambil terbahak.

Belum juga berubah gayanya. Selalu melayani. Dulu dia juga yang mengambilkan piring dan juga mengambilkan makanan ketika aku masih berjuang di depan desktop Garuda yang berlayar hijau di sebuah universitas di Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun