"Ayo!".
"Naik kereta kita ya malam ini," ungkapnya. Aku cuma bisa tersenyum. Kereta eksekutif Argo Lawu pun lantas membawa kami ke Yogyakarta. Tidak ada kata. Tidak ada cerita. Kami semua diam hingga akhirnya subuh tiba di Yogyakarta.
Kami pun berjalan-jalan mengitari Gejayan dan Colombo. Sambil sekali-kali mampir diantara tempat makan untuk mengganjal perut sebelum istirahat di hotel.
Jelang sore. Beriaslah dirinya sedangkan aku mempersiapkan kamera untuk memotretnya di Malioboro.
***
Â
Aku pun memandikannya dengan blitz. Dari berbagai sudut akupun mengambil tubuhnya. Dari berbagai sudut aku mengambil ritme gerakannya. Dirinya benar-benar menyihirku untuk mengambil yang terbaik untuknya.
***
Dini hari usai mandi air hangat. Masih dibalut dengan handuk. Dirinya duduk di kursi. Tato mawar merah di betis kanannya terlihat mencolok.
Tatapanku ke tatonya membuat dirinya jengah. "Ini gara-gara Slank," katanya tersenyum.
"Potretlah aku kini."