Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kunang-kunang Itu Iri pada Lampu para Transmigran Lahat

14 Agustus 2017   07:59 Diperbarui: 14 Agustus 2017   23:12 2177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebanyak 200 KK transmigran dari Yogyakarta dan transmigran lokal menjelang hari Kemerdekaan RI ke-72 mulai tersenyum. Pasalnya daerah di ujung Kabupaten Lahat yang berada di Puncak Punggung Bukit Barisan Sumatra, Lahat, Sumatra Selatan itu kalau malam sudah tak gelap gulita lagi.

Para transmigran itu sudah memiliki dua power house bertenaga surya yang mampu menerangi sekitar 200 rumah. Masing-masing rumah dijatahi 220 watt mulai dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00.

"Jadilah. Belum 24 jam. Tetapi sudah cukup bagi kami. Artinya tanda-tanda kehidupan dan perhatian pemerintah daerah Lahat dan pusat kepada kami para transmigran sangat besar," kata Agus peserta transmigran dari Yogyakarta.

Dijelaskan Agus, tanah di lokasi transmigran, Kota Terpadu Mandiri (KTM) sangat subur. "Subur sekali ini. Kami lagi mencoba bertanam ubi kayu dan juga jagung, sayuran. Hasilnya walau belum panen sudah terlihat pertumbuhannya."

Selain mendapatkan rumah dan lahan pekarangan yang lumayan luas, para transmigran ini juga mendapatkan lahan garapan seluas hektar. Bantuan bibit untuk lahan garapan sangat dinantikan.

Lokasi transmigrasi yang merupakan pecahan dari Desa Beringin Janggut Kecamatan Kikim Selatan ini sudah memiliki sekolahan setingkat SD, Musholla dan juga Puskesmas Pembantu. Guru berasal dari desa tetangga sedangkan bidan desa yang mengelola Puskesmas Pembantu tinggal menetap di lokasi transmigrasi.

Menjelang sore, lampu-lampu berpendar. Masjid di lokasi transmigrasi yang tadinya hanya berpenerangan seadanya kini telah terang. Pukulan beduk menjadi penanda waktu Maghrib telah tiba. Belum ada pengeras suara untuk melantunkan azan tetapi pukulan beduk itu penanda untuk mengerjakan sholat. Bersyukur atas nikmat Allah yang berikan.

Malam-malam sebelumnya, biasanya para warga transmigran hanya memandangi kunang-kunang di malam hari. Cahayanya membuat iri. Kunang-kunang itu masih banyak di lokasi transmigrasi. Kini rumah-rumah transmigran sudah terang dan cahayanya lebih terang dari kunang-kunang. Menyongsong malam 17 Agustus 2017, sekarang giliran kunang-kunang yang iri pada transmigran karena cahaya listrik tenaga surya.

Semoga aliran listrik tenaga surya yang dialiri ke rumah-rumah warga secara gratis itu dapat memberikan kehidupan yang lebih baik. Semoga.

Salam Kompal.

Salam dari Puncak Punggung Bukit Barisan Sumatra, Lahat Sumatra Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun