Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Poros Usung 3 Calon di Pilkada DKI

23 September 2016   07:14 Diperbarui: 23 September 2016   07:25 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.puzzler.sourceforge.net

Akhirnya Pilkada DKI 2017 diikuti oleh tiga pasang calon. Ketiga pasang calon itu adalah pasangan Ahok-Djarot (Nasdem, Hanura, Golkar, PDI-Perjuangan) sudah resmi mendaftar di KPUD DKI di hari pertama. Dan kemungkinan di hari terakhir ini menyusul Sandiaga-Anies--kemungkinan besar-- (Gerindra-PKS) poros Kertanegara dan Agus Yudhoyono-Silviana (Demokrat, PPP, PAN, PKB) poros Cikeas.

Agus Yudhoyono yang dipilih poros Cikeas untuk menjadi Cagub DKI memang pendatang baru dan kemunculannya mengejutkan. Panggung pun sepertinya terambil alih. Mayor Inf Agus Yudhoyono, Komandan Batalyon  Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning dalam beberapa hari ke depan dipastikan akan menjadi icon politik baru.

Silahkan cari di Google ketik agus harimurti yudhoyono maka akan keluar 134.000 hasil pada pukul 07.00 WIB. So dipastikan nama Agus Harimurti Yudhoyono dalam beberapa jam ke depan dipastikan akan melonjak. Ganteng dan pasti orang kepo akan cari profilenya.

Ada satu hal yang menarik dalam Pilkada DKI ini, yaitu turun gunungnya tokoh-tokoh Parpol. Dimulai oleh Megawati, lalu SBY dan kemudian Prabowo. Ini menunjukkan kalau Pilkada DKI Jakarta bukanlah Pilkada biasa. Ini adalah Pilkada penuh gengsi bagi Parpol yang mengusungnya.

Warga DKI yang majemuk merupakan Indonesia mini. Strategi kemenangan di DKI kemungkinan besar bisa diterapkan dalam Pilpres.

Kalau diamati dengan jeli, selain turun gunungnya Megawati, SBY dan Prabowo maka terlihat tiga poros politik terpolarisasi di DKI yaitu poros Menteng, Kertanegara dan Cikeas. Poros Menteng memang kebetulan Golkar, Nasdem dan Hanura berkantor di kawasan Menteng. Hanya DPD PDI-Perjuangan yang berkantor di kawasan Tebet. Walaupun demikian, pembahasan hal krusial politik termasuk menentukan Ahok-Djarot oleh PDI-Perjuangan dilakukan di Teuku Umar yang lagi-lagi di kawasan Menteng. Pembahasan dan rapat Cagub DKI dari Gerindra dan PKS dilakukan di Kertanegara sedangkan Demokrat, PPP, PKB dan PAN di Cikeas.

Bila Sandiaga-Anies dan Agus Yudhoyono-Silviana jadi didaftarkan di KPUD DKI hari ini maka resmi pecahlah Koalisasi Kekeluargaan yang beberapa waktu lalu dideklarasikan. Pecahnya koalisasi ini mengakibatkan Ahok-Djarot diyakini akan mendapatkan lawan yang cukup seimbang sekaligus menguntungkannya dari segi branding partai. Bagi warga Jakarta, silahkan memilih. Mereka semua putra terbaik bangsa.

Kalau sudah daftar. Cepatlah buat program kerja yang akan dijual oleh masing-masing pendukung, relawan ataupun apalah namanya kepada warga DKI. Pemilih DKI pasti akan bilang kami dapat apa kalau memilihmu? Kami butuh program.

Kalau dapat uang. Ah, jangan!!! Jangan gadaikan lima tahun dan para pemimpin menjarah APBD DKI dan warga DKI tak dapat apa-apa. Kenapa? Karena suara kalian sudah dibeli waktu Pilkada jadi tak bisa nuntut.

Salam Politik Sehat

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun