Air mata itu akhirnya tumpah ke bumi pertiwi. Air mata bahagia, gembira, haru karena sudah menjalankan tugas negara sebagai Paskibraka Kabupaten Lahat pada pengibaran Bendera Merah Putih pada pagi 17 Agustus 2016. Air mata sedih, terenyuh mengenang jasa-jasa para pahlawan yang mengibarkan, mempertahankan Bendera Merah Putih. Lambang harga diri bangsa.
Sekitar seribu peserta upacara terdiri PNS, TNI/Polri, Ormas, dan juga pelajar memadati Lapangan MTQ Lahat dengan Inspektur Upacara Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur. Ratusan warga masyarakat lainnya pun menonton Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dari pinggir lapangan.
Semburat cahaya mentari pagi menyorot lembut ke peserta upacara dan juga pasukan pengibar bendera. Derap langkah dari halaman Kodim 0405 Lahat dimulai ketika Danton Pasukan Iptu CZI Lazimi mulai memasuki Lapangan MTQ.
Semangat gerak langkah kaki Paskibraka yang dikawal oleh Pasukan 45 yang terdiri dari TNI/Polri terdengar membahana. Semua mata pun memandangi mereka, baik peserta upacara dan masyarakat termasuk tamu undangan di tribun lapangan.
Para pelatih yang menggembleng mereka pun terlihat tegang. Semua prosesi upacara pun berlangsung khidmat. Lalulintas di sekeliling Lapangan MTQ ditutup total. Hening, akibatnya yang terdengar adalah derap langkah upacara dan komando dari Danton Pasukan, serta Danton Paskibraka Kahfi Dhiya Ulhaq (SMAN 4 Lahat).
Sungguh atraksi yang memikat dari gerak langkah mereka. Atraksi pertaruhan para pelatih dan tim pendukung dari Dispora Lahat dan instansi terkait untuk menyelenggarakan Pengibaran Bendera Merah Putih secara sempurna. Deg-degan jelas.
Usai menerima Bendera Merah Putih dari Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur, pembawa baki Nina Kurnia Dewi (SMAN 4 Lahat) bergerak seirama dengan semangat merah putih menyiapkan untuk mengibarkannya. Nina menyerahkan pada pengibar tengah Alvin Ramadhan (SMAN 3 Lahat), penggebrak bendera Abrar Daffari (SMAN 1 Lahat), pengerek bendera Ilham Wahyudi SMAN Tanjung Sakti PUMI.
Ketegangan menyelimuti semua yang hadir. Tarikan Abrar sangat menentukan Bendera Merah Putih atau Bendera Putih Merah, terbalik. Nafas pun lega ketika hasil tarikan adalah merah putih.
Sang Saka Merah Putih pun dikerek dengan iringan Lagu Indonesia Raya. Semua yang hadir pun memberikan hormat. Berkibarlah Merah Putihku.
Derap langkah pasukan semakin semangat. Pasukan kembali ke halaman Kodim 0405 Lahat. Pasukan Paskibraka pun berdoa. Bersyukur karena berhasil menaikkan Sang Saka Merah Putih dengan baik dan benar.
Usai berdoa. Tangis pun pecah. Beberapa Purna Paskibraka juga memeluk mengucapkan selamat dan terharu. Pelatih pun memberikan semangat memeluk anggota Paskibraka. Seorang Paskibraka tak kuasa menahan tangis dan meledak sesunggukkan. “Alhamdulillah. Sudah jangan nangis. Masih ada satu lagi kerja besar kita. Bersyukur,” kata Sugianto. Demikian pula dengan pelatih Dedi yang meminta Paskibraka menenangkan diri. “Tenang! Bersyukur. Ayo Paskib! Semangat,” ujarnya.