Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Rakit Menyedot Warga ke Sungai Lematang

8 Agustus 2016   12:13 Diperbarui: 8 Agustus 2016   20:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi lomba rakit di Sungai Lematang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan sudah memasuki tahun ke-24. Sudah cukup lama, pernah jatuh bangun, tetapi tradisi itu seakan tak lekang oleh waktu. Bertahan di tengah gerusan zaman.

Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva’i yang melepas peserta lomba rakit, mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga tradisi ini.  Tradisi berakit merupakan tradisi nenek moyang dalam bertransportasi dari satu desa ke desa lainnya. “Bahkan dulu rakit merupakan alat transportasi untuk berdagang, membawa hasil bumi dari satu desa ke desa lainnya,” kata Wari.

Wari pun mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan. Sungai merupakan pusat kehidupan kalau sungai rusak maka rusak pula kehidupan. “Mari kita jaga hutan yang merupakan sumber penyimpanan air. Jangan buang sampah sembarangan. Jangan buang air besar di sungai. Kita jaga sungai agar tradisi berakit ini tetap bertahan. Kalau sungai tak ada maka tak ada pula tradisi berakit,” kata Wari.

Pelataran Tanjung Mulak yang menjadi lokasi dimulainya lomba rakit tak cukup menampung lebih dari seribuan warga yang datang dari desa-desa sekitar. Mereka pun memenuhi jembatan Tanjung Mulak yang tepat berada di atas lokasi pelepasan.

Jalur Lahat-Pagaralam sempat ditutup sekitar 15 menit dan terpaksa hanya dibuka satu jalur agar tidak terjadi antrian panjang. Apalagi di sisi kiri kalau dari Lahat merupakan jurang yang rawan longsor. Demikian pula kalau di sisi kanan kalau dari Pagaralam merupakan jurang yang juga rawan longsor ketika memasuki Desa Tanjung Mulak. Satu ciri khas jalan di Punggung Bukit Barisan Sumatra.

Pelepasan balon dan dilanjutkan dengan pelepasan peserta lomba rakit membuat suasana pun makin meriah. Warga pun langsung bubar mencari titik-titik pemandangan indah di sepanjang jalan Pagaralam-Lahat.

Beberapa desa yang memiliki titik indah antara lain di Desa Lubuk Sepang, Pagar Batu, Kuba, dan terakhir di Selawi. Kalau menggunakan mobil agak kurang enak berhenti di titik-titik tersebut karena jalur jalan hanya cukup dua kendaraan. Jadi kalau kita berhenti maka kendaraan di belakang bakal terhenti.

Bukit hijau. Rumah-rumah yang menyembul di pepohonan terlihat indah di sepanjang jalan ini. Sungai Lematang pun terlihat meliuk-liuk dan para peserta lomba pun terlihat terus melaju di kejauhan.

Semoga tahun depan tradisi ini tetap terlaksana. Tradisi Puncak Punggung Bukit Barisan Sumatra. Rakit ternyata tak kalah dengan Pokemon yang membuat demam dan menyedot paket data. Rakit masih membuat demam dan malah menyedot warganya ke pinggiran Sungai Lematang.

Lets  check  it  dot,  sedotan rakit di Sungai Lematang.

Bupati Lahat Saifudin Aswari Rivai
Bupati Lahat Saifudin Aswari Rivai
Penonton di atas jembatan Tanjung Mulak
Penonton di atas jembatan Tanjung Mulak
Penonton di pinggir Sungai Lematang. Aduh ada yang ngupil asiiikkkk
Penonton di pinggir Sungai Lematang. Aduh ada yang ngupil asiiikkkk
Mentari pagi menyinar hangat
Mentari pagi menyinar hangat
Kaos peserta
Kaos peserta
Balon di lepas
Balon di lepas
Peserta siap berlomba
Peserta siap berlomba
Langsung dorong
Langsung dorong
Kendalikan awas tabrakan
Kendalikan awas tabrakan
Menjauh
Menjauh
Bukit khas Punggung Bukit Barisan Sumatra
Bukit khas Punggung Bukit Barisan Sumatra
Gayanya terserah yang penting rakit melaju
Gayanya terserah yang penting rakit melaju
Bambu pendorong pun sampai patah
Bambu pendorong pun sampai patah
Hati-hati mengendalikan rakitnya
Hati-hati mengendalikan rakitnya
Salam Tradisi Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun