Sungai Lematang Lahat hari ini akan dipenuhi oleh rakit. Rakit ini akan bergerak mulai dari Desa Tanjung Mulak hingga ke belakang Koramil Kota Lahat. Rakit yang dikendalikan oleh dua orang warga akan adu cepat melintasi Sungai Lematang yang saat ini sedang surut.
“Susah lomba kali ini. Air lagi surut. Para perakit harus mampu mengendalikan rakit agar tidak tertahan dengan batu. Kalau sudah tertahan batu. Tenaga yang dibutuhkan makin besar. Kalau sudah karam ya harus digotong agar rakit bisa bergerak lagi,” kata Mansyah warga Tanjung Mulak.
Lomba rakit yang merupakan tradisi tahunan di Kabupaten Lahat ini membuat warga antusias. Lomba rakit biasanya diselenggarakan di bulan Mei, serangkai dengan HUT Lahat. Tahun 2016 ini diubah diselenggarakan dalam rangkaian HUT Republik Indonesia ke 71.
Bila di bulan Mei, air Sungai Lematang cukup tinggi sehingga memudah peserta lomba rakit untuk mengendalikan rakit dan menggerakkan. Sebaliknya di bulan Agustus yang sudah masuk musim kemarau air Sungai Lematang akan surut. Butuh tenaga yang besar untuk mengendalikan dan mendorong rakit hingga ke garis akhir.
Secara umum ada dua alasan antusiasiasme mengikuti lomba rakit di Sungai Lematang. Pertama, gengsi. Juara lomba rakit merupakan gengsi tradisional, baik bagi perorangan maupun bagi lembaga/instansi yang mengikutinya. Piala yang dikumpulkan merupakan gengsi karena ini merupakan tradisi tahunan di Lahat. Kedua, hadiah. Hadiah bagi pemenang sangat besar. Uang jutaan, bahkan belasan sepeda motor pernah dijadikan hadiah.
Lomba rakit merupakan tradisi yang menunjukkan kalau wilayah Punggung Bukit Barisan Sumatra merupakan daerah perbukitan yang dibelah oleh sungai-sungai besar dan panjang mulai dari hulu ke hilir. Sungai Lematang di Lahat merupakan bagian dari aliran hulu dari Sungai Musi yang membelah Kota Palembang, Ibu Kota Provinsi Sumatra Selatan.
Hari ini, Sungai Lematang akan dipenuhi oleh rakit. Beradu cepat melewati aliran sungai yang surut dan berbatu. Dalam konteks budaya, bukan siapa yang menjadi pemenang, tetapi mampukah semua pemangku menjaga tradisi rakit menjadi tradisi menjaga Sungai Lematang. Tak ada sungai tak ada lomba rakit.
Lets check it dot, rakit di Sungai Lematang
Salam Kompasiana
Salam KOMPAL