Pagi bangun tidur. Mandi. Sholat Subuh bagi yang Sholat Subuh. Sarapan pagi. He he he he. Jangan lupa cuci baju kotor yang kemarin sore yang tak sempat dicuci. Senam ringan. Apel pagi. Latihan lagi. Waktu mereka sangat sedikit sekali.
Kalau lihat TNI dan Polisi berbaris yang rapi sekali, satu komando, terpadu dan bahkan memperdengarkan irama dari langkah kaki dan gerakan tangan serta tubuh mereka, keren sekali. Semangat mereka terlihat dari rapinya barisan dan gerak langkah.
Sebanyak 36 pemuda dan pemudi di Puncak Punggung Bukit Barisan Sumatra, menempa diri di jalan baris berbaris untuk menunjukkan diri menjadi yang terbaik menjadi pengibar Sang Saka Merah Putih pada peringatan hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus mendatang.
Lelah sudah pasti. Pegal apalagi. Haus iya. Matahari mulai dari pagi hingga jelang siang menyinari mereka. Keringat pun bercucuran. Handuk pun disiapkan di belakang. Tas di punggung ibarat latihan beban untuk disiplin kalau mereka memiliki tanggungjawab besar sebagai pemuda-pemudi terpilih dari ratusan pemuda-pemudi yang ikut seleksi.
Sebenarnya bukan hanya pemuda dan pemudi ini saja yang bercucuran keringat. Pelatih mereka pun bercucuran keringat. Pelatih sama-sama berdiri, berjemur matahari. Mengelilingi setiap barisan melihat mana-mana pemudi yang masih salah. Jadi semuanya lelah dan bercucuran keringat untuk perhelatan besar 17 Agustus.
Lets  check  it  dot cucuran keringat mereka.
Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatra, Lahat Sumatra Selatan
Salam Kompasiana
Salam KOMPAL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H