Tiba-tiba emaknyo sudah muncul di depan dua putri kesayangannya. “Daripada njingkrung. Ini buka Al-Quran terjemahan. Bacalah. Ini Indeks Al-Quran. Cari kata sholeh terus lihat dan baca apa kriterianya. Jangan drama Korea terus yang ditonton.” Kedua putrinya pun langsung bangun layaknya orang sit up. Wak wak wak dalam hatiku.
Anak sulungku lantas ngomong, “Itulah Dek kalau sahur itu cukupilah minum manis. Jangan asal nyeletuk. Kau ni hipoglikemia. Kurang gulo jadi kurang konsentrasi. Amal sholeh kau omongke anak Pak Sholeh,” sindir Zhod. Exel yang disindir, cuek saja, sambil menerima Al-Quran terjemahan dari emaknya dan kemudian membolak balik Indeks Al-Quran. Selembar kertas dan penanya pun mencatat dan menelusuri Al-Quran terjemahan mencari makna dan kriteria anak sholeh.
Hi hi hi. Demikianlah drama jelang siang ini. Selamat menunggu berbuka.
Salam Kompasiana
Salam Fiksiana
Salam KOMPAL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H