Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

19 Juni Klimaks Ahok “Kawin” dengan Teman Ahok atau Golkar

19 Juni 2016   00:44 Diperbarui: 19 Juni 2016   01:00 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari Minggu 19 Juni 2016 barangkali akan dicatat dalam lembaran sejarah demokrasi Indonesia. Hari ini akan dinanti oleh pengamat politik, pengamat kebijakan publik dan juga pengamat sosial serta politikus. Hari ini dinanti pula oleh orang-orang yang pro dan kontra Ahok. Hari ini juga akan dinanti oleh warga Jakarta, warga yang memiliki KTP DKI Jakarta. Hari ini juga akan dinanti oleh orang-orang luar DKI Jakarta yang terkena virus Ahok dan Teman Ahok.

Ada dua peristiwa besar yang saling kait mengkait. Dua peristiwa besar yang saling pengaruh mempengaruhi. Dua peristiwa besar itu adalah:

Pertama, pada tanggal 19 Juni 2016 kemungkinan besar Teman Ahok akan berhasil mengumpulkan KTP, mencapai sejuta salinan KTP. Sebuah pencapaian fantastis bagi Teman Ahok yang terdiri anak-anak muda yang mau berjibaku di arena politik yang kejam dan tak kenal ampun.

Pencapaian sejuta KTP ini menjadi momentum tawaran politik yang sudah tak bisa lagi ditolak oleh Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta yang akan dicalonkan lagi menjadi calon gubernur mengikuti Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Kenapa dikatakan tak bisa ditolak lagi karena persyaratan yang diminta oleh Ahok kepada Teman Ahok sudah dipenuhi.

Kalau dalam bahasa anak gaulnya, “apa mau lu gue ladeni?” “Apa permintaan kakak, adek turuti, asal kakak sayang sama adek.” “Apa lu mau gua ada.” Palugada. Uhuuuyyyy.

Langkah Teman Ahok jelas. Kerja Teman Ahok lugas dan trengginas. Maju terus bak pakai kacamata kuda mengumpulkan KTP tak peduli dengan perudungan, tuduhan dan terakhir diduga menerima gratifikasi Rp 30 miliar.

Kerja Teman Ahok memang belum berakhir, justru masih panjang dan melelahkan, tetapi dengan pencapaian ini menunjukkan kalau kepercayaan masyarakat sangat tinggi pada Teman Ahok dan Ahok. Walau terus terang, ada komponen lain juga yang mendukung Teman Ahok hingga mereka dari tadinya culun menjadi dewasa dalam berpolitik.

Lalu bagaimana hubungan Teman Ahok dan Ahok setelah mahar politik (sejuta salinan KTP) oleh teman Ahok diberikan pada Ahok. Mahar atau mas kawin ini permintaan Ahok loh. Jadi ketika mas kawin ini sudah dipenuhi tentunya dalam adat istiadat orang timur, Ahok harus menerima pinangan Teman Ahok.

Kalau Ahok kemudian menolak pinangan walau sudah dipenuhi maharnya dipastikan akan banyak sekali sanksi sosial yang diberikan pada Ahok. Sanksinya ya tergantung dari masyarakat, baik yang sudah terang-terangan menyumbang mahar ataupun yang simpati dan akan memilihnya kelak.

Kedua, pada tanggal 19 Juni 2016 ini juga akan dilaksanakan Musda Partai Golkar DKI Jakarta. Salah satu materi pokok yang sangat penting adalah jadi tidaknya secara resmi, DPD Golkar DKI mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Hampir dipastikan, kalau Musda kali ini akan menjadi perhatian dan menarik perhatian warga DKI dan luar DKI. Bandul perpolitikan DKI kini akan ditentukan oleh Golkar.

Jadi atau tidaknya DPD Golkar DKI mendukung Ahok, ini bisa jadi untuk melihat pertarungan pengaruh siapa yang kuat. Yorris Raweyai, Plt Ketua DPD Partai Golkar DKI mendukung Ahok. Demikian pula dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, juga memberikan arah angin mendukung Ahok. Sebaliknya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie mengingatkan kalau dukungan Partai Golkar ke Ahok belum final karena belum ada surat secara resmi dari DPD Golkar DKI dan juga belum dibicarakan di tingkat DPP dan Dewan Pembina. Musda Partai Golkar DKI Jakarta

Nah loh, jadinya masih mengambang dong. Yup, jadi ragu deh. Tarik menarik di internal Partai Golkar dipastikan akan keras. Jika Partai Golkar resmi mendukung Ahok, maka gabungan partai politik yang mendukung Ahok ada 24 kursi terdiri Hanura dengan 10 kursi, Nasdem 5 kursi dan Golkar 9 kursi. Hal ini membuat syarat minimal Parpol untuk mencalonkan Cagub ke KPU terlewati. Cagub DKI minimal didukung oleh 22 kursi DPRD DKI.

Hanura dan Nasdem sudah terlebih dulu mendukung Ahok, baik Ahok akan maju melalui jalur independen ataupun melalui jalur politik. Sebaliknya dukungan Golkar belum jelas dan seterang Hanura dan Nasdem.

Janur Kuning

Ibarat orang pacaran yang sebentar lagi akan ke pelaminan, biasanya akan dimulai dengan lambang ikatan. Dalam adat istiadat itu dinamakan dengan tukar cincin. Hik. Kalau sudah tunangan cincin dipasangkan di jari manis tangan kiri sedangkan kalau sudah menikah maka cincin dipasangkan di jari manis tangan kanan.

Dalam konteks ini, Partai Golkar baru menggoda Ahok dengan menyatakan cintanya. Ahok sendiri masih belum menerima pernyataan cinta tersebut karena masih belum jelas. Sebagian lelaki yang kesengsem, selagi janur kuning belum berdiri di tenda pelaminan, goda menggoda masih boleh, katanya. Ini bukan dalam konteks LGBT loh ya.

Akankah Ahok tergoda? Aku sendiri tak berani menjawabnya karena aku bukan Ahok. Ha ha ha. Kalau Ahok sampai tergoda apa kata dunia. Jadi benarlah diktum politik itu abu-abu, alias hanya mencari kekuasaan. Tinggal Ahok saja barangkali yang akan susah menjelaskannya pada Teman Ahok dan juga masyarakat pendukungnya –pemberi salinan KTP dan calon pendukungnya yang bersimpati.

Jadi bagaimana dengan judul di atas? Kalau ada lagu Alamat Palsu maka ini ada Undangan Palsu atau dibaca tulisan palsu. Kepada pembaca Kompasiana, saya haturkan mohon maaf beribu maaf atas tulisan ini.

Salam Kompasiana

Salam Politik Sehat

Catatan: Ahok sendiri belum bertemu dengan Teman Ahok membicarakan mahar yang sudah berhasil dipenuhi. Demikian pula Partai Golkar DKI Jakarta walaupun resmi nantinya –kalau jadi—masih menunggu keputusan DPP dan Dewan Pembina. Tulisan ini hanya untuk menyambut tanggal 19 Juni yang secara tak sengaja atau sengaja ada dua peristiwa penting menyangkut Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun