Setiap ustad dalam memberikan ceramah agama memiliki gaya masing-masing. Semuanya sangat tergantung dengan pendidikan dan juga dengan pengalaman hidupnya masing-masing. Ustad ada yang memiliki kemampuan internal yang memang bawaan lahir seperti suara dan juga warna suara. Ada yang juga yang memiliki kemampuan eksternal sehingga mampu membawa permasalahan sehari-hari dalam kegiatan ceramahnya untuk dipecahkan dan menggugah jamaahnya.
Buka bareng hari ke-4 kemarin di pendopoan rumah dinas Bupati Lahat membuat anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Lahat terkejut, terkekeh dan terguncang. Ustad Safei Al-Bantany adalah pelakunya.
Yup, dalam ceramah singkat jelang buka puasa itu, salah satu materi yang membuat penonton terkejut, terkekeh dan terguncang adalah ketika Ustad Safei bisa membawa Ronaldo dan Messi serta Rossi ke hadapan jamaah.
“Semua jamaah di sini pasti hobi bola. Siapa yang tak kenal Ronaldo dan Messi. Keduanya ikon sepakbola dunia. Di klubnya Real Madrid, Ronaldo hebat dengan selalu mencetak gol dan membuat timnya selalu menang. Kita kagum dengan lari dan gocekannya. Ronaldo tidak sendiri terkadang mendapat umpan dari Benzema ataupun Bale. Setelah itu ya Ronaldo dengan keahliannya mencetaklah gol ke gawang lawan-lawannya”.
“Bapak dan ibu serta adinda sekalian. Pasti kenal juga dengan Messi. Messi itu gayanya aduh. Walau lawan sudah menghadangnya tetapi bisa saja dia buat gol. Messi didukung oleh Suarez, Neymar.”
“Ronaldo dan Messi tidak ada apa-apanya. Kalau dia main sendirian tidak dibantu temannya. Dak bisa cetak gol. Kalo menges bawa bola dari bawah ke gawang lawan. Belum apo-apo la loyo direbut bolanyo oleh pemain lawan”.
Jamaah yang tadinya agak lesupun langsung senyum-senyum bahkan ada yang tertawa.
Safei pun menjelaskan seorang pemimpin butuh anak buah, butuh pegawai, butuh orang untuk membantunya. “Tidak bisa sendirian. Seorang pemimpin yang hebat, sudah pasti punya pendukung yang ada di samping kiri dan kanan serta belakang yang juga hebat. Harus sama-sama baik untuk mencapai tujuan. Kalau tidak, tujuan tak tercapai”, kata Safei.
“Anda kenal Rossi si pembalap itu. Nasib dio nian dio nendang Marquez. Walau la senior. Dio idak sabar. Cubo kalo sabar mungkin dio sudah juara. Dihukum start dari belakang tapi bisa finis ketigo. Jadi kalo nak sabar sabarlah. Jangan tujuan lah nak tecapai, diujung malah dak sabar. Jadi gagallah. Ujian itu kadang ado di depan, di tengah dan di ujung”, kata Ustad Safei.
Menjelang penghujung ceramah Safei mengajak dialog dengan seorang anggota BPD dari Tanjung Sakti –dua jam perjalanan ke Lahat. Warga yang berumur 25 tahun ini ditanya mengenai sakitnya dan dijawab sudah lima kali sakit. “Jadi betapa kasih sayangnya Allah pada kita. Dari 25 tahun masa yang dijalani sudah punya kebon, punya kendaraan, punya segalanya dan hanya sakit lima kali”.
“Kita mesti bersyukur. Jangan baru sakit sedikit sudah marah-marah sama Allah. Ya Allah, ngapo nian aku ni dienjuk sakit. Waktu sehat jarang bersyukur. O sakit itu mak ini. Jadi kito mesti jago kesehatan dan bersyukur jangan sampai sakit. Jadi banyaklah senangnya kandaripada sakitnya”, kata Safei.