Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Makan Semua Rasa Enak

8 Juni 2016   09:27 Diperbarui: 8 Juni 2016   10:48 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu yang memenuhi pendopoan rumah dinas bupati lahat

Sore kemarin, aku ikut buka bareng dengan teman-teman pedagang asongan, tukang parkir, anak yatim piatu, penyapu jalan, dan tukang becak dan warga masyarakat lainnya. Yup, sekitar pukul 17.15 Pendopo Rumah Dinas Bupati Lahat dipenuhi oleh ibu-ibu dan anak-anak. Tenda yang dipasang di depannya juga dipenuhi oleh bapak-bapak dan anak-anak.

Ustad Taufik yang menjadi bintang di acara buka bareng ini memberikan ceramah yang menggugah pikiran dan mengajak semua yang hadir untuk meningkatkan iman pada Allah SWT. Apalagi sang ustad menyampaikan ceramah dengan menggunakan bahasa campuran, sebagian Indonesia dan sebagian lagi Bahasa Lahat, interaksi pun berjalan dengan baik. Senyum terkadang muncul dengan lontaran-lontaran menggugah sang ustad.

Satu pokok materinya mengenai makan. Ustad Taufik mengungkapkan kalau bisa makan itu salah satu karunia Allah yang sangat besar. “Ada orang yang susah makan. Maksudnya memang susah cari makan alias tidak ada duit untuk beli makanan. Ada orang yang susah makan bukan karena tidak ada duit untuk beli makanan. Dibelikan ini tidak mau. Dibuatkan ituidak galak. Pokoknya semua dide galak gale. Dicekcek dide galak gale ni, ternyate wong ni sakit. Kalau orang sehat ya mau, semua dimakan”. Dan semua pun senyum simpul.

Di bulan Puasa ini menurut Ustad Taufik, semua makanan enak semua. “Kita yang puasa menahan lapar selama kurang lebih 13 jam, sekaligus juga menahan emosi, biasanya akan merasa enteng badan ini mendekati buka puasa. Waktu siang hari ampun nahan haus, jelang sore nahan lapar, nah nak buko biasonya semua itu hilang. Kito sebenarnya diuji lagi dibuka puasa ini karena semua makanan enak. La lapar dan haus. Ado air putih laju. Ado kurmo laju. Adokolak laju. Jadi semua enak, nakdimakan galo. Tapi di sini kita diuji untuk tidak berlebihan. Karena kalau tidak tahan yang susah kita sendiri. Perut bakal kembung dan susah untuk Sholat Isa’ dan Tarawih karena kekenyangan,” kata Ustad Taufik yang disambut tawa lagi oleh peserta buka bareng.

Ada perasaan damai, setelah Shalat Maghrib melihat anak-anak yatim piatu berbaris rapi di ruang tamu Rumah Dinas Bupati Lahat. Bahkan diantaranya ada yang saling berbagi makanan yang diambil. Demikian pula dengan teman-teman lainnya yang merasa terhormat diundang dan makan di rumah dinas bupati.

Yuk, check it dot.

Warga penuhi tenda ikuti ceramah buka bareng
Warga penuhi tenda ikuti ceramah buka bareng
Ibu-ibu yang memenuhi pendopoan rumah dinas bupati lahat
Ibu-ibu yang memenuhi pendopoan rumah dinas bupati lahat
Ustad Taufik
Ustad Taufik
Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i tersenyum mendengarkan ceramah Ustad Taufik
Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i tersenyum mendengarkan ceramah Ustad Taufik
Marawis yang menghibur warga buka bareng
Marawis yang menghibur warga buka bareng
Ada perasaan damai. Anak-anak Yatim tertib rapi antri ambil makanan buka bareng di ruang tamu rumah dinas bupati Lahat
Ada perasaan damai. Anak-anak Yatim tertib rapi antri ambil makanan buka bareng di ruang tamu rumah dinas bupati Lahat
Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i menyalami anak yatim usai buka bareng bersama
Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i menyalami anak yatim usai buka bareng bersama
Salam Kompasiana

Salam Damai

Salam KOMPAL

kompal-logo-5757807be322bd0805798260.jpg
kompal-logo-5757807be322bd0805798260.jpg
Semua foto dokumentasi pribadi kecuali logo KOMPAL milik Admin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun