Sore kemarin, aku ikut buka bareng dengan teman-teman pedagang asongan, tukang parkir, anak yatim piatu, penyapu jalan, dan tukang becak dan warga masyarakat lainnya. Yup, sekitar pukul 17.15 Pendopo Rumah Dinas Bupati Lahat dipenuhi oleh ibu-ibu dan anak-anak. Tenda yang dipasang di depannya juga dipenuhi oleh bapak-bapak dan anak-anak.
Ustad Taufik yang menjadi bintang di acara buka bareng ini memberikan ceramah yang menggugah pikiran dan mengajak semua yang hadir untuk meningkatkan iman pada Allah SWT. Apalagi sang ustad menyampaikan ceramah dengan menggunakan bahasa campuran, sebagian Indonesia dan sebagian lagi Bahasa Lahat, interaksi pun berjalan dengan baik. Senyum terkadang muncul dengan lontaran-lontaran menggugah sang ustad.
Satu pokok materinya mengenai makan. Ustad Taufik mengungkapkan kalau bisa makan itu salah satu karunia Allah yang sangat besar. “Ada orang yang susah makan. Maksudnya memang susah cari makan alias tidak ada duit untuk beli makanan. Ada orang yang susah makan bukan karena tidak ada duit untuk beli makanan. Dibelikan ini tidak mau. Dibuatkan ituidak galak. Pokoknya semua dide galak gale. Dicekcek dide galak gale ni, ternyate wong ni sakit. Kalau orang sehat ya mau, semua dimakan”. Dan semua pun senyum simpul.
Di bulan Puasa ini menurut Ustad Taufik, semua makanan enak semua. “Kita yang puasa menahan lapar selama kurang lebih 13 jam, sekaligus juga menahan emosi, biasanya akan merasa enteng badan ini mendekati buka puasa. Waktu siang hari ampun nahan haus, jelang sore nahan lapar, nah nak buko biasonya semua itu hilang. Kito sebenarnya diuji lagi dibuka puasa ini karena semua makanan enak. La lapar dan haus. Ado air putih laju. Ado kurmo laju. Adokolak laju. Jadi semua enak, nakdimakan galo. Tapi di sini kita diuji untuk tidak berlebihan. Karena kalau tidak tahan yang susah kita sendiri. Perut bakal kembung dan susah untuk Sholat Isa’ dan Tarawih karena kekenyangan,” kata Ustad Taufik yang disambut tawa lagi oleh peserta buka bareng.
Ada perasaan damai, setelah Shalat Maghrib melihat anak-anak yatim piatu berbaris rapi di ruang tamu Rumah Dinas Bupati Lahat. Bahkan diantaranya ada yang saling berbagi makanan yang diambil. Demikian pula dengan teman-teman lainnya yang merasa terhormat diundang dan makan di rumah dinas bupati.
Yuk, check it dot.
Salam Damai
Salam KOMPAL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H