Dalam sebuah kejuaraan tenis lapangan, posisi orangtua dan pelatih sangat vital. Tidak saja anak dan anak didiknya yang tegang, cemas dan kelelahan selama bertanding tetapi juga orangtua pun sebenarnya ikut tegang, cemas dan lelah mental melihat anaknya bertanding.
Ulah mereka banyak macam. Ada yang memeluk tiang saking tegangnya. Ya. Asli memeluk tiang tidak bohong. Itu ada foto di atas. Bukannya akting lagi buat video klip. He he he. Ada yang komat kamit di luar lapangan. Ada yang mencengkeraman kawat harmonika. Ada yang duduk tersandar di pinggir lapangan. Ada yang teriak-teriak dari jauh memberikan semangat. Ada yang kalem tetapi sesungguhnya gemes.
Orangtua yang tidak bisa menempatkan dirinya akan membuat anak makin tegang. Suasana pertandingan jelas berbeda dengan suasana latihan. Begitupun dengan sang pelatih. Bisa jadi ulah si pelatih membuat anak didiknya menjadi grogi. Ha ha ha.
Walaupun demikian, anak dan anak didik sebenarnya sudah tahu karakter orangtua dan pelatihnya. Demikian pula dengan orangtua dan pelatihnya juga sudah tahu karakter anak dan anak didiknya. Pada posisi pertandingan barangkali keduanya harus bersinergi untuk bermain bagus dan menang. Si anak dan anak didik mungkin lelah sehingga tidak bisa mengembangkan permainannya. Dengan mendekati pelatih biasanya bisikan halus akan disampaikan mengenai strategi permainan menghadapi sang lawan.
Kalau pelatih Muba, memantau anak-anaknya bertanding dari jauh. Kecuali kalau posisi si anak dalam keadaan tertekan biasanya Mas Yos dan Mas Woko akan mendekati dari belakang. Si anak ketika waktu istirahat mendekati pelatih memohon petunjuk. Hik seperti mbah dukun saja.
Pelatih dari Jambi, Om Bule, suaranya lantang memberikan semangat. Bila si anak bermain bagus pujian tak segan dia lontarkan dari jauh.
Pelatih Lahat, Mas Genggeng, memilih di luar lapangan. Selalu menonton dari balik kawat harmonika. Mas Yanto yang biasanya seradak seruduk bila anak asuhnya banyak melakukan kesalahan. Nah, H Nuki, he he he. Walaupun ngomongnya agak keras, hik. Dia tak segan memberikan pujian pada anak yang bermain bagus. Walaupun kalah, dia sambut dengan hangat.
Ah sudah ah. Semuanya berproses untuk maju.
Yuk, check it dot. Senyum saja ya. Jangan diambil hati.
Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatera, Lahat Sumatera Selatan