Selalu ada yang menarik dalam setiap kejuaraan dan setiap kejuaraan selalu meninggalkan kesan plus kenangan. Kalau kami bilang, ”tak bisa tidur. Terbayang-bayang terus pertandingan yang baru dilaksanakan. Paling tidak seminggu baik menang maupun kalah. Bahkan ada yang bilang makan tak enak, itu kalau kalah”. Hahahaha. Demikian pula dengan Kejuaraan Tenis Remaja Piala Bupati Muba yang dioperatori oleh AFR awal Mei lalu. Ini tulisan terakhir dari dua tulisan sebelumnya,
Sebelum pertandingan, pelatih memompa semangat pemain untuk bermain bagus. Pukulan yang dilatih selama ini diharapkan dapat keluar dalam pertandingan. Pelatih juga tahu demikian pula si anak didik (petenis) juga tahu atmosfer latihan dan pertandingan itu berbeda 360 derajat. Bisa saja karena degupan jantung yang cepat dan sesuatu dan lain hal si anak drop semangatnya, akhirnya kalah. Bisa juga malah bermain bagus dan menang.
Nah, menumbuhkan kepercayaan diri sejak awal inilah yang berat. Kepercayaan diri dari awal ini bisa dipompa dari pelatihnya tetapi bisa juga tumbuh dari si petenisnya sendiri. Menumbuhkan kepercayaan diri dalam atmosfer pertandingan ini tidak mudah.
Setiap lawan pasti memiliki gaya yang berbeda. Jam terbang latihan dan juga jam terbang ikut kejuaraan menjadi faktor penentu. Semakin banyak menemui lawan, semakin banyak latihan dan semakin banyak ikut kejuaraan maka mental petenis dipastikan terasah.
Pertandingan menarik lainnya antara Z dan A. Keduanya bermain lepas sehingga pertandingan mereka pun mendapat sorak sorai penonton. Penonton tidak terbelah justru memberi dukungan pada keduanya untuk bermain bagus. Semangat mereka pun terpacu untuk mengejar bola sampai dapat. Walau A akhirnya yang menang tetapi keduanya mendapat simpati penonton karena bermain bagus.
Nah, untuk F dan A yang menjadi partai terakhir di hari Jumat waktu itu menyuguhkan pertandingan yang mendebarkan. F sempat drop ketika akan memulai pertandingan. Pasalnya, F sebelumnya pernah bertemu dengan A di sebuah kejuaraan dan A yang menang. F Sempat unggul terlebih dulu, tetapi karena mentalnya sudah drop akhirnya malah tertinggal 1-3. F pun disemangati oleh teman-temannya dan kemudian bangkit mengejar 2-3, dan terus kejar mengejar angka hingga 6-7. Akhirnya karena kalah stamina, sedangkan A kepercayaan dirinya semakin tinggi, F pun kalah 6-8 dari A.
F yang kalah, Z dan R serta D yang juga kalah malah mendapat selamat dari pelatih. “Itu baru main tenis. Karena terus berusaha sampai akhir,” kata si pelatih sambil menyalami dan mengusap tuh rambut anak-anaknya.
Khusus untuk R yang main di dewasa muda walau umur masih remaja sudah menunjukkan kelasnya. R yang mengalahkan lawan-lawannya dengan telak memberikan pelajaran bagi pemain lain untuk main berani dan fokus. Berdasarkan catatan penulis, hanya R lah yang bermain berani maju ke depan tidak hanya melulu main di base line. Lawan-lawannya masih kurang berani main maju ataupun berimprovisasi pukulan.
Salam Olahraga
Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatera, Lahat Sumatera Selatan
Salam KOMPAL