Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulah Unik Dokter dan Perawat di Sunatan Imlek

7 Februari 2016   13:51 Diperbarui: 7 Februari 2016   14:44 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i bersama Forum Komunikasi Daerah Menyemangati Anak yang Disunat"]

[/caption]

Sunat bagi kaum lelaki salah satunya untuk menjaga kesehatan. Sunat juga sebagian merupakan tradisi. Tulisan ini tidak membahas mengenai hal itu. Tulisan ini cuma ingin berbagi mengenai ulah unik dokter dan perawat untuk menenangkan anak-anak yang akan disunat.

Anak-anak awalnya bila melihat temannya disunat biasanya minta sunat. Lah, kalau melihat temannya yang disunat ada yang menangis ya biasanya membuat kecut anak-anak lain yang antri.

[caption caption="Anak-anak yang antri disunat"]

[/caption]

 

Bagi yang bermental baja ya tetap berani. Buka celana dan naik ke meja operasi sederhana. Nahhhh. Bagi yang ragu, biasanya dirayu-rayu dulu agar mau oleh orangtua mereka. Ada yang dijanjikan beli tas baru, boleh main PS ataupun hal-hal yang disukai si anak.

Bagi yang mentalnya drop. Naik meja operasi dengan perasaan galau. Nangis dan bahkan teriak-teriak tak mau di sunat. He he he.

Dokter dan perawat tentu saja harus kerja keras untuk menenangkan si anak dan menyelesaikan tugas penyunatan dengan baik. Ada yang kakinya di tekan dan tubuhnya dipegangi yang kuat oleh perawat-perawat dan orangtua atau keluarga lainnya agar si anak tidak membuat gerakan yang membahayakan dokter dan perawat atau membahayakan si anak itu sendiri.

Berdasarkan pengamatan di bakti sosial pelayanan kesehatan menyambut Imlek 2567/2016 di Lahat setidaknya ada 5 ulah unik dan terbukti sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun