[caption caption="Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i bersama Forum Komunikasi Daerah Menyemangati Anak yang Disunat"]
[/caption]
Sunat bagi kaum lelaki salah satunya untuk menjaga kesehatan. Sunat juga sebagian merupakan tradisi. Tulisan ini tidak membahas mengenai hal itu. Tulisan ini cuma ingin berbagi mengenai ulah unik dokter dan perawat untuk menenangkan anak-anak yang akan disunat.
Anak-anak awalnya bila melihat temannya disunat biasanya minta sunat. Lah, kalau melihat temannya yang disunat ada yang menangis ya biasanya membuat kecut anak-anak lain yang antri.
[caption caption="Anak-anak yang antri disunat"]
Â
Bagi yang bermental baja ya tetap berani. Buka celana dan naik ke meja operasi sederhana. Nahhhh. Bagi yang ragu, biasanya dirayu-rayu dulu agar mau oleh orangtua mereka. Ada yang dijanjikan beli tas baru, boleh main PS ataupun hal-hal yang disukai si anak.
Bagi yang mentalnya drop. Naik meja operasi dengan perasaan galau. Nangis dan bahkan teriak-teriak tak mau di sunat. He he he.
Dokter dan perawat tentu saja harus kerja keras untuk menenangkan si anak dan menyelesaikan tugas penyunatan dengan baik. Ada yang kakinya di tekan dan tubuhnya dipegangi yang kuat oleh perawat-perawat dan orangtua atau keluarga lainnya agar si anak tidak membuat gerakan yang membahayakan dokter dan perawat atau membahayakan si anak itu sendiri.
Berdasarkan pengamatan di bakti sosial pelayanan kesehatan menyambut Imlek 2567/2016 di Lahat setidaknya ada 5 ulah unik dan terbukti sukses.
1. Si anak disuruh meniup sesuatu ketika akan disuntik bius lokal. Inilah awal yang paling paling paling "menyeramkan" bagi si anak karena "burungnya" disuntik dan akan sedikit sakit. Inilah yang membuat si anak takut. Ketika si anak konsentrasi meniup-niup dan meniup itulah penyuntikan bius lokal dilakukan. Setelah suntikan pertama sukses, suntikan sekelilingnya biasanya akan sukses pula. Si anak akan terus meniup niup agar selama proses sunatan tidak sakit. Lupa deh si anak kalau burungnya di kerjai.
[caption caption="Tiup dan tiup terus tiup agar lupa disuntik dan disunat"]
Â
Â
2. Si anak diajak ngobrol oleh dokter atau perawat. Ditanya sekolahnya, gurunya dan pelajaran yang disukainya. Pertanyaannya bisa macam-macam. Pokoknya untuk mengalihkan perhatian si anak. Si anak pun mukanya diarahkan untuk tidak melihat dokter atau perawat yang sedang melakukan penyuntikan, pemotongan dan penjahitan.
3. Si anak memegang kupingnya sendiri. Dengan memegang kupingnya sendiri dan diajak ngobrol. Si anak tidak merasa kalau proses penyunatan dilakukan.
[caption caption="Kena deh. Pegang kuping kok bisa gak sakit disunat. Wak wak wak"]
4. Si anak dijanjikan diberi hadiah yang diimpikan. Nah, ini lebih mujarab dan mustajab. Rasa sakit atau apapun biasanya akan dikalahkannya sehingga penyunatan pun berjalan lancar.
5. Si anak diindroktinasi kalau dengan sunat maka tubuhnya akan lebih cepat besar. Atau bisa juga dibandingkan kalau si a sudah sunat loh. Masak dirimu belum. Ini ada bagus dan buruknya tergantung situasinya. Hehehehe.
[caption caption="Jahitnya yang rapi ya"]
[caption caption="Nah ini repot. Kaki dipegang, pinggang dipegang, kepala dipegang supaya tak membahayakan semua"]
[caption caption="Cup cup cup. Nih panitia kasih angpau. Berani ya."]
[caption caption="Selesai. Pake sarung dulu selama 3 hari biar lukanya kering. Selamat ya"]
Bakti sosial dan pelayanan kesehatan gratis serta sunatan massal ini dihadiri oleh Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Wari yang mengunjungi anak-anak ini malah bercanda dan meyakinkan anak-anak kalau sunat itu baik. "Kak Wari bae sunat sekali. Itu seumur hidup loh. Sunat itu tidak dua kali. Jadi kuat-kuatkelah yo nak. Kalo idak sunat kagek dak besak-besak badan itu," kata Wari yang disambut tawa mereka yang dewasa.
Selain memberikan pelayanan kesehatan, Panitia Imlek 2567 Kabupaten Lahat juga membagikan, memberi perhatian pada petugas penyapu jalan, manula dan donor darah. Tidak hura-hura, justru berbagi pada sesama. Suatu hal untuk mengingatkan kita semua untuk memperhatikan sekeliling tetangga yang masih kekurangan dan kesulitan. Selamat Tahun Baru Imlek 2567.
Salam dari Lahat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H