Alangkah serunya pertandingan Liverpool melawan AS Roma !
Pengarang Prancis Alexander Dumas memperkenalkan tokoh  3 pembela kebenaran yang disebut three musketeers (tiga orang penembak/senapan kocok). Trio Sane (sayap kiri), Firminho (tengah) dan Moh Salah (sayap kanan) cocok dengan julukan itu. Atau mereka disebut juga MSF.
Ketiganya menciptakan gol bagi Liverpool pada malam Selasa dinihari. Sane (1), Firmonho (2) dan Salah (2). Masing-masing juga menjadi asis bagi yang lain. Salah menyepak bola menjadi gol karena umpan Firminho. Salah mengumpan ke Firmonho dan Sane yang berbuah gol. Satu gol Firminho yang lain dari sepak pojok yang disundul ke tiang jauh.
Sampai dua puluh lima menit pertama Livepool gugup atau belum bangun atau masih mengorganisasi diri. Roma menekan terus. Karius menyentuh bola dengan tangan, tiang gawang membantu Liverpool tidak kebobolan. Pertandingan berjalan, Liverpool kemudian bisa menemukan iramanya melalui umpan panjang, permainan sayap dan tusukan ke kotak penalti. Mane belum cukup akurat untuk menciptakan gol dari peluang yang didapatkannya dua kali.Â
Kolarov dan Forenti yang ikut menyerang membuat Liverpool yang sudah hidup cuma menghadapi tiga bek. Roma sendiri bermain berani dengan posisi lebih maju ke garis tengah. Strategi itu berhasil membuat Barca keok. Tetapi Liverpool itu lain. Liverpool sayang menyiakan beberapa kesempatan pada pertandingan itu terutama dari Sadio Mane.
Liverpool setelah gol pertama dari Mane, menemukan iramanya. Umpan umpang panjang merepotkan Roma. Gol Salah di menit 36 dikomentari sebagai gol indah. Salah menerima bola membawanya ke tengah dengan satu dua sentuhan. Bola ditendang melambung memutar ke sudut atas kanan gawang. Gol cara itu sering dilihat di Italia. Kaki kiri Salah luar biasa. Kiper melompat tapi bola itu jauh dari jangkauannya. Bola itu sendiri jatuh di pojok atas. Tidak ada kiper yang bisa menahan sepakan itu, ujar penyiar. So Salah! (Salah banget!)
Koran The Daily Mail menyebut pertandingan itu  "the Mo show", menyebut malam itu Salah adalah pemain terbesar dari klub Inggris in Eropa." The Sun menyebut permainan Liverpool luar biasa ..buktinya setelah Salah diganti Liverpool kehilangan iramanya. Meskipun begitu Klopp puas.
Dari tim Roma dua gol dari Dzeko dan Diego Perotti (penalti karena tangan Milner kena bola) terjadi pada menit-menit rawan 80 ke atas. Pada waktu itu Liverpool beberapa kali permainnya menjadi kacau. Ketika ditahan imbang oleh tim papan bawah West Bromwich 2-2, gol-gol terjadi pada menit menit itu dan melalui set piece. Dzeko bisa memenangkan duel udara yang gagal disundul Lovren. Bola disepak Dzeko ke pojok kanan Karius menjadi gol.
Klopp kelihatan berang.Â
Klopp sebelum pertandingan mengingatkan the boys ujarnya "Saya tidak perlu mengatakan ke pemain pertandingan itu (melawan Wes Bromwich) tidak cukup baik. Kita bisa lebih baik. Roma itu lain sama sekali. Saya menyukai sikap anak-anak. Saya yakin mereka akan siap." Klopp mengharap pemain Liverpool terpacu untuk menghadapi Roma sebagai katalis dari hasil imbang di Liga Primer itu.
Roma mendapatkan dua gol tandang yang penting. Mungkin juga karena Salah ditarik keluar sehingga Roma tidak takut lagi. Pebola Mesir itu menembak 4 kali dan 2 kali tepat ke sasaran, gol.