Di kelas 5 SD terdapat materi tentang toleransi dan keberagaman. Saya sebagai mahasiswa PPL PPG Prajabatan dari UAD mendapat kesempatan melakukan observasi di kelas 5 saat materi tersebut disampaikan melalui metode ceramah oleh guru. Disini saya mendapati, ternyata toleransi dan keberagaman masih abstrak bagi peserta didik yang homogen dalam hal agama di kelas tersebut. Itu terbukti dengan banyaknya celoteh dari peserta didik yang bercanda tentang agama lain.
Melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia saya mendapat tugas untuk mengimplementasikan semua topik di mata kuliah tersebut berdasar masalah yang didapati di SD PPL. Mata kuliah ini berisi 5 topik: Perjalanan Pendidikan Nasional, Dasar - Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Identitas Manusia Indonesia, Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia, dan Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan.
Berdasarkan masalah dan tugas yang saling terkait, saya merencanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) khususnya penguatan Kebhinekaan Global. Kebhinekaan Global merupakan salah satu dari Profil Pelajar Pancasila. Sedangkan untuk proyek kami berjudul “Menguatkan Toleransi dan Keberagaman melalui Berbagi”. Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah meminta izin kepala sekolah, wali peserta didik, dan kepala panti asuhan yang berbeda agama. Kenapa panti asuhan berbeda agama? jelas karena kelas 5 yang homogen. Dalam proyek ini saya berkeinginan untuk memerdekakan peserta didik dalam mengenal toleransi tidak hanya tahu akan kata itu melalui ceramah dari guru atau membaca buku akan tetapi dengan aksi nyata. Kebetulan banyak panti asuhan yayasan nasrani di sekat sekolah PPL dan proyek ini adalah berbagi pakaian layak pakai dan alat tulis. Di akhir proyek akan ada produk berupa foto kegiatan peserta didik kelas 5 dengan para penghuni panti, foto ini kemudian akan dibingkai dan dipajang di kelas 5 untuk mengingatkan mereka bahwa mereka memiliki teman - teman yang berbeda tetapi sama baiknya dengan mereka sendiri.
Alasan lain saya ingin melakukan proyek ini adalah video berikut:
Dia adalah peserta didik kelas 2 di SD PPL yang kebetulan berbeda agama. Video itu saya dapati saat saya observasi, pikiran saya dia hanya ingin merapikan sepatunya sendiri akan tetapi dia malah merapikan seluruh sepatu dan minuman temanya. Dia Melakukan praktik baik itu tanpa ada yang menyuruh dan saya pun hanya terkagum. Jujur.
Bayangkan anak sekecil itu mendengar celoteh temanya tentang perbedaan agama, bayangkan ketidakpahaman tentang toleransi bertahan sampai kelak anak-anak ini dewasa, itulah isi kepala saya waktu itu. Toleransi sejak dini itu penting.
Berikut saya mengutip Quran dari https://quran.kemenag.go.id/surah/60 untuk menguatkan bahwa projek yang saya canangkan tidak melanggar agama.
Q.S 60:8
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Terjemah :