Niatan awal meminjam buku cerita diperpustakaan sekolah hanya untuk menggambar ulang cover buku tersebut. Namun pada akhirnya, dikarenakan buku yang dipinjam bisa dikembalikan setelah seminggu, saya memiliki kesempatan untuk membuka isi bukunya untuk menghilangkan penasaran apa yang ada dibagiaan dalamnya. Akhirnya setelah saya membuka beberapa halaman buku tersebut, saya menemukan banyak gambar ilustrasi cerita didalamnya. Dan, semua gambar ilustrasi tersebut saya gambar seperti pada cover buku cerita itu. Melalui gambar-gambar ilustrasi yang telah saya tiru gambarnya, saya jadi penasaran dengan kisah dari buku tersebut. Kemudian saya mencoba membaca, dan ternyata menarik, dan pada akhirnya saya membacanya sampai selesai.
Melalui curhatan literasi bagian pertama diatas, penulis bisa menyampaikan pesan bahwa minat membaca yang akan bertahan sampai dewasa adalah dimulai dari pengenalan media bacaan dari sejak dini. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam membentuk kebiasaan membaca pada anak usia dini atau pendidikan dasar adalah sebagai berikut: (1). Orang tua atau guru mencari tahu dan memantau kegemaran anak/anak didiknya. (2). Setelah mengetahui kegemaran atau hobby anak-anak kita, kenalkan mereka dengan komunitas atau tempat-tempat yang berhubungan dengan kegemarannya. (3). Melakukan diskusi kecil yang mengarah pada kegemarannya, sampai anak-anak kita menuju pada hal-hal yang mereka belum pahami tentang kegemarannya. (4). Ajaklah anak-anak kita ke berbagai perpustakaan sekolah atau perpustakaan pemerintah di daerah terdekat, siapa tahu langkah ini bisa mengatasi kekurangan wawasan anak-anak kita terkait hobbynya. (5). Memfasilitasi buku-buku yang berhubungan dengan kegemaran anak-abak kita, baik di di rumah ( bagi orang tua) maupun di sekolah, tujuannya untuk mendorong pembiasaan membaca anak.
Itulah curhatan literasi perdana yang mengupas pengalaman pribadi penulis, sebagai langkah dasar membangun jiwa-jiwa yang mencintai literasi dengan hati. Dasar berliterasi dengan hati akan membentuk generasi bangsa yang memiliki minat membaca yang sejati. Walaupun curhatan literasi ini hanyalah pandangan yang subjektif dari pengalaman pribadi sang penulis, tapi mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi dan menjadi pandangan yang objektif dan menjadi langkah positif yang mengikis berbagai permasalahan literasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H