Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Pensiunan -

Alhamdulillah diberi kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Agar Puasa Ramadan Tak Hanya Dapat Haus dan Lapar

15 Mei 2018   13:09 Diperbarui: 15 Mei 2018   13:13 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tidak ada alasan bagi seluruh umat muslim untuk tidak bersukacita menyambut setiap kedatangan bulan suci Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah. Padanya Al-Qur'an pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan di dalamnya pulalah terdapat perintah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Perintah puasa di dalam Islam terdapat pada Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 183 yang bunyinya sebagai berikut :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dibaca:

Yaa ayyuhaalladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alaalladziina min qablikum la’allakum tattaquun.

Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Secara garis besar, tentu saja puasa memerlukan persiapan jasmani dan rohani. Namun banyak juga para ulama menjelaskannya menjadi beberapa aspek, antara lain :

1. Persiapan Nurani ( ruhiyah).

Persiapan nurani  sudah jelas yang dimaksud adalah dengan cara  membersihkan hati dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan Ramadhan. Misalnya penyakit iri, dengki, sombong, dan sebagainya.

2.Persiapan Ilmu (ilmiyah)

Ilmu atau pengetahuan tentang ibadah puasa sangatlah penting demi kesempurnaan ibadah. Begitu pentingnya ilmu, sampai digambarkan dalam sebuah hadist bahwa lebih utama tidurnya orang berilmu dibanding shalatnya orang ahli ibadah tapi tak berilmu. Demikian pula dalam hal ibadah bulan Ramadhan, akan lebih maksimal jika kita membekali diri denga ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bulan Ramadhan, terutama tentang amalan-amalan  seperti hikmah puasa Ramadhan, tadarus Al-Qur'an, shalat Tarawih, malam lailatul qadar, i'tikaf di masjid, hingga zakat fitrah.

Umat muslim sekarang adalah umat yang "lebih beruntung" karena kemajuan peradaban manusia saat ini telah memberi kita begitu banyak kemudahan untuk mendapatkan berbagai Ilmu, termasuk ilmu agama. Tentu sangat jauh berbeda bila kita bandingkan dengan keadaan sebelum era industri telekomunikasi dan revolusi internet. 

Sumber-sumber untuk memperkaya ilmu agama dewasa ini sudah semakin luas dan beragam. Misalnya dengan mengikuti pengajian/majelis, membeli buku-buku atau media audio video tentang Ramadhan, radio, televisi bertanya pada ahlinya, atau , tentu saja tak ketinggalan memburunya di ladang internet. Dengan mengetahui berbagai ilmu tentang Ramadhan, kita akan lebih siap melaksanakan amalan-amalan di bulan Ramadhan dengan lebih maksimal. Jangan sampai kita hanya mendapatkan haus dan lapar dari puasa yang sia-sia karena tidak tau hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Yang jelas, makan, minum, berkata dusta, berkata sia-sia, rafats (kata-kata porno), maksiat, hubungan seksual adalah hal-hal yang membatalkan puasa.

3. Persiapan Fisik (jasadiyah).

Tak pelak lagi, puasa juga identik dengan persiapan fisik. Fisik yang prima akan membuat kita lebih siap dan lancar dalam menjalankan ibadah. Bahkan ada hadist tentang betapa pentingnya tubuh yang sehat :

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR.Muslim, Baihaki, Ibnu Majah).

Dengan demikian kita harus mengatur aktivitas fisik sedemikian rupa sehingga diharapkan tidak sampai mengurangi nilai ibadah puasa kita.

4.Persiapan Maliyah (harta)

Persiapan harta di bulan Ramadhan maksudnya adalah untuk amal ibadah seperti infak/shadaqah, zakat mal maupun zakat fitrah, atau memberi makanan buka puasa untuk orang lain.

Intinya, ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi.

Terlepas dari apa pun derajat hadist tersebut, namun tak ada salahnya dijadikan untuk memotivasi diri. Untuk mendapatkan hasil terbaik tentu saja perlu persiapan yang baik.

Demikianlah beberapa hal yang semoga dapat dijadikan bekal menyambut bulan suci Ramadhan.

Marhaban yaa Ramadhan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun