Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Pensiunan -

Alhamdulillah diberi kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Parau Rusti Marbun bagi Muhammad Hisar Silalahi

6 Maret 2014   18:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat tinggal,perapian,lambaimu
Lalu bidukmu buritani dermaga usang
Mencabik bentang segara
Menambat sauh di pantai nusa asa

Bilik sunyi tetaskan lorong rindu
Lalu menghisap lima atau hendak berapa lagi kalender dan mencecer-cecerkannya di lantai
Sementara pada dermaga berlumut
ku tiada lelah mengerek asa

Kepada saku gelombang kutitip bisik bersampul biru
Namun segenap ombak telah pecah sebelum memantai
Pohon-pohon peraduan kupanjati
Tapi bahkan di peron kereta malam pun engkau tak pernah berada

Alangkah luasnya lautmu
Sehingga yang dapat kuraih hanyalah kaki langitmu
Duhai,kapal-kapal pemintal jarak
Bawakan aku sebuah gunting rindu
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun