Tahap 3. Strategi Pendekatan: mengembangkan prosedur untuk digunakan dalam rangka memaksimalkan pengumpulan bukti nyata dari dampak kepada korban.Â
Tahap 4. Konservasi : melibatkan ikatan, pelestarian dan pelestarian bukti fisik dan digital.Â
Tahap 5. Koleksi: memerlukan rekaman-rekaman fisik dan duplikat bukti lanjutan dengan menggunakan prosedur standar dan diterima.Â
Tahap 6. Pemeriksaan: yang melibatkan pencarian sistematis yang mendalam dari bukti-bukti yang berkaitan dengan kejahatan yang dicurigai.Â
Tahap 7. Analisis: yang melibatkan makna, merekonstruksi informasi fragmen dan menarik berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan.Â
Tahap 8. Presentasi: yang merupakan ringkasan dan penjelasan dari kesimpulan.
Tahap 9. Bukti Kembali: Yang menjamin Sifat Fisik Dan maju dikembalikan Ke pemilik Yang Tepat.
3. Kerangka kerja untuk forensik digital
Tahap 1. Persiapan : Â Persiapan investigasi mencakup hal berikut :
- Standar yang digunakan dalam organisasi
- Kebijakan dan Prosedur dalam Mendukung Penelitian
- Pelatihan
- Saran legal
- Informasikan kepada otoritas yang bertanggung jawab
- Dokumentasi kejadian sebelumnya
- Perencanaan juga dikenal sebagai strategi pendekatan.
Tahap 2. Investigasi : Investigasi mencakup sebagai berikut :
- Menemukan dan mengidentifikasi petunjuk di komputerÂ
- Kumpulkan dokumen dari komputer (salinan asli)
- Simpan dokumen di tempat yang aman
- Simpan dokumen yang dikumpulkan di TKP
- Periksa bukti menggunakan alat yang sesuai
- Analisis (memeriksa proses penelitian untuk menentukan makna dan nilai bukti yang ditemukan).
Tahap 3. Presentasi : Â akhir dari penyelidikan meliputi tahap Pendahuluan . Tahap ini penting karena memenuhi persyaratan utama yang ditentukan oleh definisi kata ' forensik ' . Tahap ini akan mencakup langkah-langkah penting yakni Analisis presentasi dan analisis Pembuktian. Pada tahap Presentasi, Investigasi harus membuktikan hipotesis yang telah dicapai selama penyelidikan.Â