Mohon tunggu...
Dwi Kurnia Wibowo
Dwi Kurnia Wibowo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

Lahir di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

DOC Baru Masuk Kandang

5 September 2020   07:15 Diperbarui: 5 September 2020   07:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Makan siang sudah selesai, tiba-tiba Yosi mantan pengurus BEM periode sebelumnya ikut duduk tanpa permisi. "Eh Bang, dari mana?" Tanya Adit. "Biasa lah, ngurus-ngurus buat sidang Kerja Praktik," jawab Yosi. Yosi selesai menjabat di BEM Fakultas meneruskan aktif di organisasi mahasiswa luar kampus. Aktif di organisasi mahasiswa bendera kuning itu membuat Yosi semakin banyak tingkah dan bacot. Tawaran demi tawaran posisi jabatan banyak diutarakan Yosi kepada Adit dan Heri. Sudah seperti ilkan di radio saja lengkap dengan testimoninya.

Yosi aktif juga menjadi relawan partai politik karena direkrut, lebih tepatnya minta direkrut kakandanya di organisasi bendera kuning. Apa pula itu relawan partai politik, ada-ada saja otak orang pintar di partai politik. Memang sering didapati seperti itu, organisasi mahasiswa luar kampus dengan tujuan mulia di AD/ARTnya itu sering menyimpang jauh dari tujuan terbentuknya. Anggotanya dibentuk untuk memuja organisasi, organisasinya cuma jadi wadah untuk medidik para calon oligarki dan digunakan untuk membangun koneksi.

Mahasiswa yang seharusnya menjadi agen-agen calon pemikul tanggungjawab negara itu banyak yang salah asuh di bilik organisasi. Kesalahan bukan dari organisasinya, kesalahan menitikberatkan kepada orang-orang yang tidak mengerti apa itu makna berorganisasi. Organisasi yang harusnya terstruktur dan tersitematis itu banyak ditumpangi berbagai macam praktik politik yang kotor. Anggota yang semula ingin mencari makna berorganisasi menjadi hanyut mengikuti sistem yang sudah diatur untuk mencapai tujuan tertentu.

"Bang kita duluan ya," Heri izin meninggalkan meja diskusi dadakan itu. Adit dan Heri kemudian kembali ke sekretatiat BEM. Mereka berdua tidak mengerti apa yang tadi disampaikan Bang Yosi. Mereka sebenarnya hanya ingin menjalani kuliahnya dengan tenang dan lulus. Akan tetapi mereka sudah terlajur ikut serta, mereka sudah menentukan arah perjalanan sebagai mahasiswa yang ikut ormawa di kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun