Mohon tunggu...
osy siliana
osy siliana Mohon Tunggu... Lainnya - 22107030001 Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

hobi saya bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Jawa "Nyadran"

18 Maret 2023   10:32 Diperbarui: 18 Maret 2023   10:43 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyadran adalah salah satu tradisi yang masih lekat dengan kehidupan warga tanah Jawa. Nyadran berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Sraddha" yang memiliki arti Keyakinan. tradisi Nyadran adalah suatu acara yang di dalamny untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal dunia. Seiring berkembanganya zaman Nyadran juga memuat banyak sekali macam budaya. Nyadran juga bisa disebut dengan istilah "Ruwahan" karena acara ini dilakukan pada buln Ruwah dalam kalender jawa. tradisi Nyadran berdasarkan sejarah yaitu suatu akulturasi budaya jawa dengan menggunakan agama islam.

Nyadran atau ruwahan merupakan tradisi yang dilakukan oleh warga jawa pada bulan sya'ban (kalender Hijriyah) atau pada bulan Ruwah (Kalender Jawa) untuk memberikan rasa Syukur yang dilakukan dengan cara mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang terdapat di suatu desa atau perkampungan. nyadran dimaksud dengan istilah sarana salam leluhur yang sudah meninggal dunia, mengngat bahwa semua manusia pada akhirnya juga akan mengalami yang namanya kemtian, dan juga dijadikan untuk upaya guna melestarikan budaya gotong royong dan juga upaya untuk menjaga keharmonisan bertetangga dan juga melakukan makan bersama.

Tradisi Nyadran terdiri dari berbagai macam kegiatan yaitu;

1. Melakukan besik atau membersihkan makam leluhur dari kotoran dahan dan daun atau rerumputan. pada kegiatan ini semua bergotong royong mebersihkan makam leluhur masing masing.

2. Kirab, adalah arak-arakan atau jalan bersama seluruh peserta Nyadran menuju tempat upacara adat yang akan dilangsungkan.

3. Ujub, adalah memberikan Ujub atau maksud  dari rangkaian upacara budaya nyadran oleh pemangku tata cara.

4. Doa, dipimpin oleh pemangku tata cara atau kaum untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dunia.

%. makan bersama, setelah di doakan makanan yang tadi dimakan bersama dengan keluarga atau tetangga.

Nyadran dilakukan dengan membawa makanan setiap keluarga yang berisi makanan kuliner tradisioanal seperti Ingkung ayam , sambal goreng ati atau kentang, urap sayur, perkedel, tempe, tahu dan lain sebagainya. Nyadran Dapat dimulai jika semua warga sudah datang dan berkumpul di satu tempat .

Tradisi Nyadran dilakukan menggunakan kearifan lokal masing masing sehingga di beberapa daerah ada perbedaan - perbedaan pada prooses pelaksanaan. Nyadran menjadi salah satu tradisi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun