Mohon tunggu...
Osvaldo Dharma
Osvaldo Dharma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Osvaldo Dharma Araujo Da Costa, Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan Global dalam Hubungan Internasional

4 Juni 2023   23:31 Diperbarui: 4 Juni 2023   23:35 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Kemiskinan merupakan situasi serba kekurangan yang tidak dikehendaki oleh seseorang yang kekurangan tersebut, yang disebabkan karena kemampuan antar masyarakat sebagai pelaku ekonomi tidak sama atau terjadinya ketimpangan ekonomi, sehingga terdapat kelompok masyarakat yang tidak mampu mengambil peran dalam sebuah pembangunan dan dapat menikmati hasil dari pembangunan tersebut (Agussalim, 2011). 

Arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat tidak sejalan dengan penurunan angka kemiskinan. Menurut Bank Dunia, pada tahun 2020, sekitar 9,2 persen dari populasi dunia, atau sekitar 700 juta orang, hidup dengan pendapatan kurang dari 1,90 dolar AS per hari. Lalu data yang dipaparkan oleh UNDP (United Nations Development Programme) menunjukan pertumbuhan populasi yang meningkat tajam, dari tahun 1990 berjumlah 5,3 miliar kemudian bertambah sebesar 2 milyar menjadi 7.3 miliar jiwa pada tahun 2015 dimana 1 miliar orang mengalami kemiskinan. 

Isu kemiskinan sudah menjadi isu level global yang menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara di dunia.. Ketidakmerataan tingkat kemiskinan di dunia dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor geografis, sosial, konflik, kondisi individu, dan faktor lain yang kompleks dan saling terikat atau mempengaruhi. Dalam tulisan ini akan dibahas salah satu contoh fenomena kemiskinan yang cukup parah, yaitu di negara Bangladesh, bagaimana kondisi serta peran dari organisasi internasional dalam mengatasinya.

Pembahasan

Dalam artikel ini menggunakan pendekatan strukturalisme. Strukturalisme adalah perspektif dalam ilmu sosial yang memandang kemiskinan sebagai hasil dari struktur ekonomi, sosial, dan politik yang tidak adil dalam masyarakat. Menurut Martin Luther Jr. dalam bukunya Where Do We Go from Here: Chaos or Community? "Kemiskinan bukanlah kegagalan individu, melainkan kegagalan sistem yang menciptakan dan mempertahankan ketidakadilan struktural." Berikut adalah pandangan strukturalisme terhadap kemiskinan:

  1. Ketidaksetaraan Struktural: Menurut Amartya Sen dalam bukunya Development as Freedom "Kemiskinan adalah hasil dari ketidakadilan struktural dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan. Untuk mengatasi kemiskinan, diperlukan perubahan struktur sosial dan ekonomi."  Strukturalisme menganggap bahwa kemiskinan bukanlah akibat dari kegagalan individu secara pribadi, tetapi lebih kepada ketidaksetaraan struktural dalam sistem sosial dan ekonomi. Struktur ekonomi yang tidak merata, akses terbatas terhadap sumber daya dan kesempatan, serta sistem politik yang korup dapat mempengaruhi kemiskinan secara struktural.

  2. Keterkaitan Sosial: Pendekatan ini melihat kemiskinan sebagai fenomena yang terkait dengan struktur sosial yang kompleks. Faktor kelas sosial, ras, gender, dan lokasi geografis dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan seseorang atau kelompok. Strukturalisme mengidentifikasi pola dan ketidakadilan struktural yang berkontribusi terhadap reproduksi kemiskinan dalam masyarakat.

  3. Peran Sistem Ekonomi: Strukturalisme menekankan peran sistem ekonomi dalam menciptakan atau mempertahankan kemiskinan. Ketidaksetaraan distribusi pendapatan, kesenjangan upah, dan kurangnya kesempatan ekonomi dapat menjadi faktor penyebab kemiskinan struktural. Sistem ekonomi yang tidak inklusif dapat mengakibatkan penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil orang sementara mayoritas masyarakat tetap miskin.

  4. Konteks Politik: Kebijakan publik, regulasi ekonomi, dan akses terhadap kekuasaan politik dapat membentuk struktur sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kemiskinan. Ketidakadilan politik, korupsi, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik juga dapat berkontribusi terhadap kemiskinan struktural.

  5. Transformasi Struktural: Strukturalisme mendorong transformasi struktural untuk mengatasi kemiskinan. Ini melibatkan perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial yang lebih inklusif, melalui redistribusi kekayaan, kesetaraan akses terhadap sumber daya, dan perbaikan sistem politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun